Empat hari kemudian, aku sudah pulang kuliah dari jam satu siang dan tidak akan ada kegiatan lagi hari ini. Aku jadi berpikir mau melakukan apa sepulang ini. Begitu membuka pintu apartemen, aku terkejut melihat Yesung dan Yifang di depan pintu, keduanya sedang memakai sepatu.
"Eh, Meifen sudah pulang," celetuk Yesung.
"Aqian! Tumben kau cepat pulangnya," Yifang ikutan nyeletuk.
"Iya, jadwalku sedikit habis ini. Kalian mau kemana?" tanyaku.
"Kami mau menonton audisi guru menari di tempat Shindongie dan Hyuk. Dengar-dengar disana ramai sekali, audisi bakal dibuka sampai malam katanya," jawab Yesung.
"Whoa, seseru itukah? Okelah, aku mau ikut lihat."
Aku asal meletakkan tasku di meja belajarku, lalu pergi bersama Yesung dan Yifang ke tempat les menari dengan naik taksi. Kami kaget karena melihat antrian panjang di depan pintu tempat les.
"Ini kok seperti audisi mencari artis ya?"
"Ne, Meifen. Apa mereka Cuma berdua ya? Kasihan. Ayo kita bantu."
Kami bertiga perlu berjuang untuk masuk ke dalam. Setidaknya yang mengantri ada belasan orang. Rupanya ada Eunhyuk yang duduk di meja kecil di dalam, mencatat data, sendirian. Dia kelihatannya kerepotan.
"Eunhyuk oppa, kami datang."