"Saengil chukkahamnida, Choi ahjussi," kataku dan Yesung kompak, sama-sama membungkukkan badan.
Tepuk tangan kembali terdengar meriah, terutama dari rombongan kami. Kangin dan Henry sudah bersiul-siul ribut disana.
"Kalian pasti terkejut dengan permainan piano gadis ini, kan? Dia bukan pacarku," kata Yesung, "Siwonnie, aku serahkan dia kepadamu."
Siwon yang tanggap langsung naik panggung, dan Yesung memberikan tanganku untuk dipegang Siwon, seperti piala bergilir saja. Tapi Siwon mengangkat tanganku tinggi-tinggi, sepertinya bangga akan diriku.
"Ini adalah Qian Meifen. Meskipun dia baru berstatus pacarku, tapi aku berani yakin kelak dia akan menjadi nyonya Choi. Aku mencintainya," ujar Siwon, "dan tidak ada yang bisa membuatku berpisah dengannya."
Tepuk tangan meriah kembali terdengar, dan wajah kedua orangtua Siwon terlihat tegang. Siapa peduli? Yang penting apa yang dikatakan Siwon benar. Aku akan berusaha untuk menjadi pantas bersamanya. Dan tanpa kusangka-sangka, Siwon menarikku mendekat pada pinggangku dan dia menciumku! Menciumku di hadapan orang banyak dan kedua orangtua itu! Tapi... ini artinya posisiku semakin kuat. Aku menghargainya. Terima kasih, Siwon ah~
The scent of your hair, the charm of your eyes
The sexy shape of your lips easily seduce people
I've already fallen into your love trap, I cannot resist you
Your every move is filled with seduction
Breaking the silence of night