Dan hari ulangtahun tiba, aku, Kangin, Yifang dan Ryeowook menumpang di Honda Heechul untuk ke rumah Siwon. Aku dengan anggunnya turun dari mobil itu ketika mobil sudah diparkir di halaman parkir rumah Siwon yang luar biasa luas. Setelah itu Yifang menyusul turun.
"Aigo... gaun ini ribet sekali," protesnya.
Aku melihatnya turun dengan mengangkat gaun panjangnya yang berwarna hitam pekat tinggi-tinggi. Aku geleng-geleng kepala.
"Aduh, Yifang, kapan sih kau mau belajar anggun? Setidaknya jagalah image artismu itu. Sudah cantik tapi kelakuannya masih begitu," celaku.
Ryeowook tersenyum dan membantu Yifang berjalan, juga merapikan gaunnya. Beruntung sekali Yifang punya Ryeowook yang tidak akan membiarkannya terluka barang satu gorespun. Kami berjalan ramai-ramai seperti mau mengadakan demo, masuk ke rumah Siwon yang super besar.Â
Ini belum sampai kunjunganku yang kelima ke rumahnya. Aku masih merasa kurang nyaman dengan orangtua Siwon meski mereka bilang sudah tidak mempermasalahkan hubungan kami lagi.Â
Tapi tetap saja, aku merasa mereka masih kurang puas terhadapku. Rumah ini sudah dihias anggun dengan semua hiasan serba berwarna emas. Kami tidak perlu bersusah-susah mencari Siwon, karena dia, memakai pakaian apapun terlihat mencolok dibandingkan yang lain.
Siwon menghitung cepat rombongan kami, "whoa... terima kasih kalian semua mau datang begini lengkap."
"Untukmu, kami selalu usahakan yang terbaik, Siwonnie," kata Heechul.
"Ahjussi belum turun kan?" tanyaku cemas.
"Belum. Jadi kau bisa siap-siap, Meifen. Itu, disana," jawab Siwon sambil menunjuk panggung di ujung ruangan.