Aku tersinggung. Sehebat apapun cewek ini, dia tidak boleh memandang remeh orang begitu dong!
"Maaf? Apa yang barusan kau bilang? Asal kau perlu tau, aku ini murid terbaik dari ShinHyuk Course ini."
"Oh ya? Kalau begitu aku akan melihat perjuanganmu."
Aku berusaha menahan amarahku ketika berbaris. Kira-kira satu jam kemudian, si Yingmin sudah masuk ke ruang audisi, sedangkan aku sekarang berdiri tepat di samping meja yang diduduki Yifang dan Yesung. Di belakangku masih ada tiga orang yang mengantri.
"Aqian, hwaiting!" seru Yifang memberi semangat.
Aku tersenyum penuh percaya diri. Kalau aku main piano, mungkin saja aku merasa gugup, tapi tidak untuk menari. Aku sangat yakin pada kemampuan menariku. Aku ingin mengalahkan cewek yang sudah meremehkanku itu!
"Kau sudah bisa masuk, Meifen," kata Yesung yang mengecek ruang audisi, "hwaiting."
Aku tersenyum ketika Yesung menepuk bahuku. Aku masuk ke ruang audisi yang merupakan ruang latihan yang paling ujung, lalu melihat Shindong dan Eunhyuk duduk di balik meja di ujung ruangan.
"Lho, Meifen? Kau benar-benar mau ikut audisi?" Tanya Shindong heran.
"Tapi tidak ada masalah kan, oppa?" aku balik bertanya.
"Tentu tidak masalah. Tapi apa karena Yingmin ..."