"Ini... membantu Shindong oppa dan Eunhyuk oppa menyusun jadwal mengajar mereka. Sekarang murid mereka sudah nyaris 400 orang, jadi mereka kebingungan harus mengajar 59 kelas sekaligus, padahal Eunhyuk oppa punya jadwal siaran juga."
"Mana, sini kulihat."
Aku menerima kertas yang disodorkan Shindong. Tiap kelas berisi paling banyak 15 murid, les per kelas satu setengah jam, seminggu dua kali. Shindong punya waktu kosong, tapi Eunhyuk tidak. Hari Senin, Rabu dan Kamis, dia harus siaran dari jam 4-6, sedangkan hari Jumat jam 7-9 malam. Itu artinya harus ada yang mengajar double pada jam yang sama. Andaikan Eunhyuk bisa punya waktu kosong seperti Shindong, ahh tidak, ini benar-benar masalah. Aku sampai harus melotot karena takut mataku salah membedakan angka-angka.
"Kalian sinting. Mana bisa kalian berdua mengajar 59 kelas sekaligus? Kalian pikir badan kalian ini robot yang tidak butuh istirahat ya?"
"Iya sih... pantas dari tadi kita tidak bisa susun dengan tepat, Manshi," ujar Shindong.
Bodoh sekali mereka ini, menyusun jadwal yang tidak mungkin.
"Kurangi saja muridnya biar bisa kosong beberapa kelas."
"Tidak bisa. Sayang kan, Aqian," tolak Manshi.
"Kalau begitu, gabungkan beberapa murid. Ini kulihat ada kelas yang Cuma 5 orang."
"Itu kelas privat, mereka tidak mau digabung," tolak Shindong.
"Kurasa jalan terbaik untuk keluar dari masalah ini adalah oppa harus mencari guru yang lain. Sudah waktunya memang kursus menari kalian berkembang, apalagi setelah pindah ke gedung baru. Gedung kalian bisa muat empat ruangan besar malahan."