Mohon tunggu...
Firdaus Ahmadi
Firdaus Ahmadi Mohon Tunggu... Dosen - Dosen dan Penulis

Dosen dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Daniel (From Zero to Hero)

30 Maret 2021   09:18 Diperbarui: 30 Maret 2021   09:34 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Daniel, From Zero to Hero
--- firdaus79
Rumah panti asuhan Ayah Ibu adalah tempat seorang anak manusia bernama Mohammad Daniel tinggal, belajar dan berbisnis. Ia berasal dari keluarga yang tidak mampu, tinggal dipanti asuhan agar bisa melanjutkan sekolahnya. Daniel belajar banyak bisnis dari pemilik Yayasan Ayah, Ibu Sri yang juga merupakan seorang pengusaha didaerahnya, hingga ia bisa kuliah dan berkenalan dengan banyak orang, termasuk dengan teman -- temannya dari Panti Asuhan, di Kampus juga Daniel berkenalan dengan Dosennya dr.Rere. M.Kes yang belakangan menjadi dilema hubungan panjang antara mereka, yang akhirnya berakhir dengan pengkhianatan mereka (teman dan Dosennya) terhadap Daniel. Apakah yang akan terjadi antara mereka?, bagaimana dengan akhir hubungan antara Daniel dengan teman -- teman dan Dosennya?, bagaimana dengan Panti Asuhan tempat Daniel belajar dari kecil?, dan bagaimana dengan bisnis -- bisnis Daniel?

1.  Introduction

Sore itu, telihat hujan deras sekali, padahal sudah masuk musim kemarau, katannya efek domino El Nino, atau apalah.  Daniel hanya melihatnya dari jendela dalam rumah panti asuhan tempai ia bernaung, bernauang bukan saja dari hujan tapi dari hidupnya yang serba kesusahan, rumah panti asuhan ini memang menjadi tempatnya berlindung dan bagi sekitar empat puluh orang yang didalamnya. Namanya Panti asuhan Ayah-Ibu, dibawah Yayasan Ayah -- Ibu, pemiliknya ibu Sri seorang pengusaha keturunan bangsawan Yogyakarta dan bersuamikan seorang mantan pejabat BUMN namun sudah lama meninggal sekitar sepuluh tahun yang lalu. Dahulu mereka berdua yang menjalankan panti asuhan ini, sekarang tinggal ibu Sri dan kedua anak -- laki -- lakinya, sedangkan letak panti asuhan tepat di depan rumah besar ibu Sri, dan Panti asuhan Ayah -- Ibu ini untuk semua suku, agama, ras dan  antar golongan, ibu Sri tidak membedakan semuanya.

Orang tua Muhammad Daniel nama lengkapnya masih ada namun tinggal ibunya, bapak Daniel sudah lama meninggal dan mereka orang yang serba kekurangan. Dia dititipkan di rumah Panti Asuhan bersama adik perempuannya karena ibunya tidak sanggup membiayai  hidupnya termasuk biaya sekolahnya, tinggallah ibunya bersama kakak perempuannya.  Daniel masih sekolah dasar kelas enam sedangkan adiknya sudah kelas tiga.  Malam itu sesuai jadwal yang ditentukan pengurus panti ada kajian masalah agama setelah sholat Isya, dengan mengundang Ustadz, biasanya  sering dihadiri ibu Sri dan anak -- anaknya. Dalam kesempatan itu ibu Sri sering memberikan nasihat -- nasihat kepada anak -- anak panti untuk selalu tegar dan tabah dalam menghadapi hidup.  

"ingatlah kalian di titipkan kesini bukan karena orangtua kalian tidak sayang kepada kalian, tapi karena mereka lebih mementingkan kesejahtaraan kalian, sekolah kalian dan kesehatan kalian, kalian harus sabar dan tegar dalam menghadapinya ". Setelah menghela napas panjang ibu Sri melanjutkan

"ikutilah kata -- kata kakak -- kakak  kalian yang mengurus kalian di  panti ini, nanti kalau ada masalah kalian bisa membicarakan dengan ibu, tidak usah takut, jangan diam saja ", anak -- anak panti lainya hanya menanguk saja.

Seperti biasa, paginya Daniel dan anak -- anak panti lainnya berangkat sekolah, tempatnya tidak jauh dari panti sedangkan anak -- anak ibu Sri sudah besar dan sekolah di SMA.  Di sekolah Daniel termasuk anak pintar dia selalu masuk rangking lima besar, umumnya anak -- anak panti adalah anak -- anak yang pintar, mereka dididik dengan baik dengan penuh disiplin oleh ibu Sri dan kakak -- kakaknya pengurus panti, hampir -- hampir seperti kamp tentara semua penuh disipin, kecuali mereka adalah orang sipil.

Setelah mereka agak besar Daniel dikuliahkan di kampus Universitas di Jakarta sedangkan anak -- anak ibu Sri dikuliahkan di luar negri. Daniel dikuliahkan karena prestasi yang bagus di sekolahan walaupun bukan rangking satu, ada nilai tersendiri bagi Yayasan, bukan saja ia seorang pekerja keras lebih dari itu ia punya naluri bisnis yang bagus, sewaktu kecil ia sudah berjualan di sekolahannya, baik menjual makanan, minuman sampai menjual baju, celana. Apa saja dilakukan untuk mendapat uang lebih untuk menambah biaya hidupnya dan sebagian ia berikan untuk ibunya. Ia mulai intens dalam berbisnis waktu ia SMA. Uang yang diberikan sebagai uang jajan dari panti ia pakai untuk belajar berbisnis.  Pada dasarnya ada keinginan Ibu Sri agar Daniel ikut kakak -- kakaknya, anak -- anak ibu Sri untuk kuliah diluar negri, tapi mengingat ibunya dan saudaranya yang masih butuh keberadaannya ia menolak dengan halus keinginan ibu Sri, dan ibu Sri menerima alasan Daniel. Sewaktu dipanggil di  rumahnya ibu Sri, Daniel mengatakan,

"terima kasih atas niat ibu menyuruh saya agar bisa kuliah keluar negri, namun saya teringat ibu dan saudara -- saudara saya, alhamdulliah sayapun sudah mempunyai kesibukan dari usaha -- usaha saya walaupun masih kecil, semuanya atas bantuan ibu", Daniel juga bercerita tentang usahanya dengan harapan ibu Sri memberikan izin agar ia tidak kuliah di luar negri, yah syukur -- syukur mendapat modal dan proyek buat percetakan kecilnya.

"yah, tidak apa -- apa Neil, ibu sudah tahu semuanya, tapi kalau kamu selesai S1 di sini nanti S2 kamu harus bisa kuliah di luar negri".

"insya Allah Bu",

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun