Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pemanfaatan Email Sebagai Dokumen Portofolio, dan Penilaian Autentik dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

22 Agustus 2012   17:35 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:27 2845
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

I. PENDAHULUAN

A. Latar Bekakang Masalah

Selama ini tugas-tugas teoritis yang diberikan oleh guru di sekolah dituliskan oleh siswa di Lembar Kerja Siswa (LKS) dan buku pekerjaan rumah (PR). Baik berupa buku tulis, maupun dikumpulkan dalam selembar kertas yang diberi nama lengkap siswa dan kelas. Bila tugas-tugas peserta didik dikumpulkan, akan penuhlah meja guru. Apalagi bila guru yang bersangkutan mengajar dalam kelas yang banyak. Tentu akan lebih banyak lagi tugas-tugas siswa itu terkumpul di meja guru. Meja gurupun penuh dengan tugas-tugas siswa yang belum dikoreksi oleh guru dan dimasukkan ke dalam format penilaian tugas.

Kejadian yang kurang menyenangkan adalah bila tugas siswa itu tercecer atau hilang. Guru harus mencari satu demi satu tumpukan kertas, buku tulis, dan LKS yang ada di meja guru. Hal itu jelas sangat menyita waktu guru. Guru menjadi sibuk mencari-cari tugas siswa yang tercecer di meja guru, dan tentu mereka sudah mengumpulkannya melalui ketua kelas masing-masing secara lengkap. Terkecuali, bila ada catatan daftar hadir siswa, dan dituliskan keterangan ada siswa yang tidak masuk atau berhalangan hadir karena sakit atau halangan lainnya.

Dengan cara-cara konvensional seperti itu, jelas tugas-tugas siswa tidak terdokumentasi dengan baik.  Dampaknya adalah dokumen portofolio siswa atau pekerjaan yang sudah dilakukan siswa dalam mengerjakan tugas tidak terlihat secara sistematik. Guru pun akan kesulitan kembali ketika mencari tugas siswa yang sudah dinilai, karena harus memintanya kembali kepada siswa bila guru terlupa mencatatnya. Penilaian autentik siswa akan sulit diterapkan bila guru mengajar dengan jumlah siswa yang sangat banyak. Guru menjadi tidak fokus dalam menilai siswa, karena tugas-tugas yang diberikan tidak terdokumentasikan dengan baik. Bukti autentik pekerjaan siswa hanya dipegang oleh siswa saja, dan guru akan kesulitan menilai, bila buku siswa yang bersangkutan hilang atau tercecer.

Guru mencoba mencari solusi untuk mengatasi masalah di atas dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Guru mencoba mengumpulkan tugas atau pekerjaan siswa dengan cara yang berbeda. Semua tugas dari LKS, dan PR diketikkan siswa melalui program microsoft word, dan dikirimkan oleh siswa melalui email di internet ke email guru. Selain menghemat kertas, peserta didik tak perlu lagi menuliskannya di buku LKS yang terkadang tulisan siswa kurang jelas terbaca.

Dari hasil pengamatan, tanya jawab, dan wawancara, semua siswa kelas 8 di SMP Labschool Jakarta sudah terbiasa mengetik dengan program Microsoft word, dan masing-masing siswa telah mempunyai alamat email pribadi. Siswa di sekolah kami, sudah terbiasa menggunakan internet, dan menggunakan email sebagai alat mengirimkan pesan berupa file atau dokumen. Guru di sekolah kami sudah mengajarkannya di kelas 7 SMP pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Oleh karena itu, guru mencoba mengumpulkan pekerjaan siswa kelas 8A SMP Labschool Jakarta melalui email guru di wijayalabs@gmail.com.

Ada beberapa keuntungan menggunakan email di internet. Siswa tak perlu lagi menggunakan disket atau USB flashdisk, karena semua file langsung disimpan ke hardisk sekolah dan terkirimkan melalui email. Di samping itu, file yang dikirimkan tidak terinfeksi virus, karena email yang digunakan saat ini (seperti email yahoo.com dan gmail.com) sudah terlindungi dari virus, sehingga file-file yang dikirimkan oleh siswa aman dari serangan virus. Bandingkan hasilnya, bila siswa mengirimkannya langsung ke guru melalui disket atau USB Flashdisk yang seringkali terserang virus, dan membuat dokumen atau file menjadi rusak dan mengganggu sistem komputer.

Berdasarkan hal di atas, guru melakukan penelitian tentang pemanfaatan email dalam mengumpulkan tugas-tugas siswa kelas 8A SMP Labschool Jakarta dalam mata pelajaran TIK. Guru berharap dokumen portofolio siswa dapat terbaca melalui email secara sistematis dari adanya tugas-tugas yang diberikan. Baik di dalam kelas, maupun di luar kelas sebagai pekerjaan rumah (PR). Gurupun dapat menerapkan penilaian autentik dari pekerjaan siswa yang sudah dilakukan. Bila ada tugas siswa yang belum dikerjakan, guru akan segera mengetahuinya dari menu search di email yang dibuat secara gratis di http://www.gmail.com.

Dari penelitian tindakan kelas (PTK) ini, guru berharap tugas-tugas siswa terdokumentasikan dengan baik, dan dapat terlihat jelas dokumen portofolio siswa Guru pun berharap dapat melakukan penilaian autentik dengan benar dari tugas-tugas yang diberikan sehingga guru tak salah dalam menilai kompetensi siswa sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang diajarkan kepada siswa. Dalam penelitian ini, guru memfokuskan diri dalam pemanfaatan email di internet sebagai media dokumen portofolio siswa dan melakukan penilaian autentik siswa. Pemanfaatan email diharapkan dapat dioptimalkan penggunaannya, dan tugas-tugas siswa tidak lagi dikumpulkan dengan cara konvensional. Dengan begitu diharapkan pula hasil belajar siswa akan meningkat dengan pemanfaatan email.

B. Rumusan Masalah:

1.    Bagaimanakah memanfaatkan email sebagai media portofolio dan penilaian autentik dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa?

2.    Apakah hasil belajar siswa dapat meningkat dengan memanfaatkan email sebagai media portofolio dan penilaian autentik?

C. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah Email di internet dapat dimanfaatkan sebagai media dokumen portofolio dan penilaian autentik (bukti nyata) dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

D. Tujuan Penelitian:

1.    Memanfaatkan email sebagai media portofolio dan penilaian autentik siswa.

2.    Mendokumentasikan tugas-tugas atau pekerjaan siswa dengan baik

3.    Menilai pekerjaan siswa dengan penilaian autentik secara benar

4.    Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran TIK di SMP kelas 8

E. Manfaat Penelitian:

Bagi guru: Guru dapat memanfaatan email di internet sebagai media yang dapat mendokumentasikan pekerjaan siswa sehingga dokumen portofolio siswa dapat terbaca dengan baik. Gurupun dapat mengurangi penggunaan kertas, dan tugas siswa tidak menumpuk lagi di meja guru. Sekaligus juga dapat membantu guru dalam melakukan penilaian autentik dari tugas-tugas yang diberikan.

Bagi siswa: Siswa dapat mengirimkan tugas atau pekerjaannya kepada guru melalui email, sehingga tugas-tugas siswa dapat dilihat sendiri oleh siswa melalui menu send yang ada dalam email siswa. Pengiriman email bisa dilakukan di sekolah atau di rumah sehingga memudahkan siswa dalam mengirimkan tugas-tugasnya. Siswa tak perlu lagi menggunakan buku atau LKS untuk mengerjakan tugasnya, sehingga dapat menghemat penggunaan kertas.

Bagi sekolah: PTK ini akan dijadikan sebagai bahan masukan untuk sekolah dalam upaya untuk meningkatkan kualitas hasil belajar peserta didiknya, terutama dalam suatu pokok bahasan tertentu untuk diterapkan juga pada pelajaran lainnya.

II. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK) model Kurt Lewin (Wijaya Kusumah:2008). Untuk lebih jelasnya siklus kegiatan dengan desain PTK model Kurt Lewin, adalah sebagai berikut:

Siklus PTK Model Kurt Lewin

Sebelum dilaksananakan penelitian, maka peneliti menyusun tahapan-tahapan kegiatan dalam PTK ini. Tahapan-tahapan tersebut adalah:

1.  Tahapan perencanaan tindakan perbaikan (Planning)

a)    Pembuatan disain pembelajaran yang memuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disetujui oleh pimpinan sekolah.

b)    Persiapan sarana dan prasarana penelitian yang meliputi;


  • Penyediaan komputer PC yang tersambung ke jaringan internet
  • Pembuatan email guru dengan alamat:wijayalabs@gmail.com


c)    Indikator kinerja

Sebagai tolak ukur keberhasilan, semua siswa dapat mengirimkan dokumen secara lengkap berupa file ke alamat email guru. Guru membaca email siswa, memberikan penilaian, dan mencatat hasilnya ke dalam data PTK.

2.  Tahapan pelaksanaan tindakan (acting)

Pembelajaran TIK tetap dilaksanakan sesuai dengan materi TIK yang direncanakan oleh guru sesuai program semester yang mengacu pada SKL, yaitu membuat dokumen sederhana menggunakan program pengolah kata

3.  Tahapan pengamatan (Observing)

a)    Pembuatan instrumen penelitian atau kuesioner yang dibuat oleh guru

b)    Pengumpulan data penelitian dari mulai siklus pertama s.d. siklus terakhir.

4.  Tahapan Refleksi

Pada tahapan ini, peneliti melakukan beberapa proses dalam pencapaian tahapan refleksi dan selalu berdiskusi dengan teman sejawat sesama pengajar TIK  untuk mendapatkan masukan yang bermanfaat.

B. Kondisi Awal Subjek yang Diteliti

Siswa kelas VIII biasa mengerjakan tugas teori dengan menulis di LKS, dan buku tulis PR, dengan PTK ini guru mencoba melakukan pengumpulan tugas melalui email yang berisi dokumen tugas siswa dengan cara online menggunakan email.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data penelitian dilakukan dengan tehnik wawancara, dan mengobservasi tugas yang dikirimkan siswa melalui email yang berlangsung selama 2 bulan,yang dimulai pada awal Juli, dan berakhir pada bulan Agustus 2012.

D. Analisis Data

Data yang terkumpul melalui pengamatan dianalisis. Data tersebut tentang dokumen portofolio siswa yang berupa tugas-tugas yang dikirimkan siswa melalui email guru maupun catatan harian guru (anekdotal) terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam melaksanakan penilaian.

Setelah hasil data siswa yang mengumpulkan siswa dimasukkan dalam data PTK, maka peneliti melakukan diskusi dengan rekan sejawat tentang hasil penelitian yang sudah didapat. Diskusi meliputi keberhasilan, kegagalan dan hambatan yang dijumpai pada saat melakukan tindakan. Bila hasilnya belum memuaskan peneliti, maka guru akan memperbaikinya di siklus PTK berikutnya.

Indikator keberhasilannya adalah siswa mampu mengirimkan dokumen word berupa file melalui email dengan benar sesuai dengan apa yang diharapkan, maka siswa tersebut telah memahami materi pelajaran dengan baik dari dokumen word yang dikirimkan, dan diperiksa oleh guru. Dari sini guru dapat melakukan penilaian autentik secara benar. Gurupun berharap adanya peningkatan hasil belajar siswa.

Analisis data dimulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi, peneliti akan mengetahui prosedur pembelajaran yang dilakukan sudah berhasil atau belum. Bila belum memuaskan hasilnya, peneliti mengulanginya lagi di siklus berikutnya. Dengan begitu hasil penelitian yang dilakukan benar-benar dapat dipertanggungjawabkan, dan diharapkan hasil penelitian akan mudah dipahami oleh siapa saja karena jelas deskripsinya.

III. PEMBAHASAN

A. Apakah Email Itu?

Email adalah singkatan dari Electronic Mail yang artinya adalah surat elektronik. Email berfungsi sebagai sarana untuk mengirim surat atau pesan melalui jaringan Internet. Dengan menggunakan Email, kita hanya membutuhkan waktu sebentar agar dokumen yang dikirimkan sampai ke tujuan, dan tidak perlu menunggu berhari-hari seperti halnya mengirim dokumen biasa melalui kantor jasa pengiriman surat/dokumen (pos).

Pengirim dan penerima harus memiliki alamat email agar pesannya sampai, dan untuk memiliki alamat email anda harus mendaftar di penyedia layanan email seperti: yahoo.com, hotmail.com, gmail.com, dan lain-lain. Contoh alamat email: wijayalabs@yahoo.com. Cara membacanya adalah "wijayalabs at yahoo dot com". Cara membuatnya pun mudah, dan banyak panduan gratis di internet yang akan membantu kita. Modul praktik cara membuat email banyak dibuat orang.

Cara Membuat Email secara sederhana adalah:

1.    Buka browser internet explorer/firefox/chrome atau program browser lainnya.

2.    Ketikkan di addres bar browser anda http://id.yahoo.com/ atau ketikkan di mesin pencari "google" dengan kata yahoo/hotmail/gmail (tinggal pilih)

3.    Jika halaman depan penyedia email sudah terbuka, lalu cari tulisan buat account/daftar/buat akun terus di klik.

4.    Selanjutnya kita akan disuguhi halaman pendaftar yang wajib kita isi berupa nama, jenis kelamin, tgl lahir, tempat tinggal dan seterusnya. Isilah dengan lengkap semuanya dan selalu diingat jangan sampai lupa nama akun.

5.    Jika sudah klik tulisan buat account saya atau saya menerima dan buat akun saya atau I Agree terus di klik.

6.    Tunggu beberapa saat, akan menjumpai dasbord email dan pesan selamat datang dari penyedia layanan email, dan email siap di gunakan. Hal yang perlu di perhatikan apa yang anda isikan sewaktu mendaftar jangan sampai lupa terutama ID email, dan kata sandi (password) karena akan anda gunakan setiap sign in/login/masuk ke email anda.

Manfaat dan Kegunaan Email

Manfaat dan kegunaan email bagi setiap orang berbeda-beda atau relatif. Di era informasi ini akun email atau biasa kita sebut email, sangat penting bagi seorang pengguna internet (netter). Tanpa email seorang netter tak bisa berbuat apa-apa. Email adalah pusat aktifitas pengguna internet. Segala sesuatu layanan online di internet meminta alamat email.

Gambar 1. Berbagai tempat layanan email Gratis di Internet

Berikut ini adalah beberapa manfaat dan kegunaan email yang sering digunakan:

1. Akses bergabung ke situs jejaring sosial.

Bagi kita yang sudah terbiasa menggunakan internet, keberadaan situs jejaring sosial seperti facebook, google plus, linkedin, dan twitter tidaklah asing. Bahkan hampir semua yang mengenal internet ini memiliki akun jejaring sosial tersebut. Nah, untuk registrasi atau memiliki akun jejaring tersebut kita membutuhkan sebuah akun email sebagai syarat registrasi yang penting.

2. Akses dunia pendidikan yang lebih luas.

Bagi para pelajar, ilmuwan atau siapa pun yang haus ilmu, mempunyai akun email membuat mereka mempunyai kesempatan lebih besar untuk mendapatkan berbagai macam ilmu yang mereka butuhkan. Jurnal-jurnal, referensi ilmiah yang tersedia luas di dunia internet dapat dengan mudah bisa kita dapatkan. Namun untuk mendapatkan semuanya itu, kita memerlukan akun email untuk proses registrasi atau berlangganan. Tanpa email kita tak dapat mengakses jurnal ilmiah online.

3. Akses dunia kerja secara langsung.

Jangan heran jika di zaman sekarang tidak ada lagi para pelamar kerja yang menenteng Ijazah dari satu kantor ke kantor lain untuk melamar kerja. Di era internet ini para pencari kerja yang sedang mencari lowongan kerja telah menggunakan email sebagai sarana komunikasi dengan perusahaan tujuan. Penggunaan email bahkan lebih efisien karena menghemat biaya transportasi dan tenaga. Pengiriman curriculum vitae dan surat lamaran kerja dapat dengan mudah dilakukan melalui email, sebelum proses wawancara tatap muka dilakukan oleh perusahaan penyedia tenaga kerja.

4. Sarana promosi produk barang atau jasa.

Seorang penjual atau agen pemasaran produk atau jasa yang handal perlu memanfaatkan segala cara untuk bisa mendapatkan seorang pelanggan. Penggunaan email dalam pemasaran langsung (direct marketing) merupakan sebuah cara efektif yang dapat membantu pemasaran produk perusahaan secara lebih luas dan tepat. Dari sisi ini keberadaan email sangat menghemat biaya, tenaga dan waktu. Biaya pengeluaran pun dapat ditekan dengan adanya email.

5. Media pengiriman surat/dokumen.

Bagi para pelajar, email sangat diperlukan untuk pengiriman tugas-tugas sekolah. Melalui email para pelajar dan dapat mengumpulkan tugas-tugasnya ke email guru. Banyak guru, dan siswa saat ini menggunakan email sebagai media pengumpulan tugas. Siswa mengirimkan tugas-tugas atau pekerjaan yang ditugaskan guru melalui email guru. Email menjadi media pengiriman dokumen portofolio siswa. Guru pun menjadi lebih mudah dalam mendokumentasikan pekerjaan siswa melalui email.

Dari beberapa manfaat dan kegunaan email di atas, masih terdapat lebih banyak lagi manfaat dan kegunaan email di era global yang kegunaannya dapat berbeda-beda bagi setiap individu. Satu hal yang patut dicermati adalah email penting dalam proses pertukaran informasi, saling berkomunikasi, dan pengiriman dokumen penting. Dalam era internet atau informasi, keberadaan email tidak bisa dianggap remeh. Tanpa email, orang tak bisa berselancar di internet dengan mudah. Sekarang biaya akses internet secara selular dan berlangganan melalui provider di rumah semakin murah. Siswa dan guru pun bisa mengakses informasi di manapun dan kapanpun. Tugas-tugas dari guru bisa dikirimkan lewat surat elektronik atau email yang dikelola dengan baik oleh siswa.

Adanya email, orang lain dengan mudah dapat menghubungi anda di dunia maya. Anda dapat membukanya di mana saja dan kapan saja, asalkan terkoneksi dengan internet. Dari alamat emailmu itulah anda bisa melakukan registrasi ke berbagai hal yang diperlukan, misalnya bila ingin mengakses ke website kompas.com, maka anda harus melakukan proses registrasi terlebih dahulu.

Dalam wikipedia dituliskan, Surat elektronik sudah mulai dipakai di tahun 1960-an. Pada saat itu Internet belum terbentuk, yang ada hanyalah kumpulan 'mainframe' yang terbentuk sebagai jaringan. Mulai tahun 1980-an, surat elektronik sudah bisa dinikmati oleh khalayak umum. Sekarang ini banyak perusahaan pos di berbagai negara menurun penghasilannya disebabkan masyarakat sudah tidak memakai jasa pos lagi.

Ada dua cara untuk mengakses surat elektronik:


  • Dengan cara menggunakan 'browser', sepertiInternet Explorer atauMozilla Firefox/Crome/Opera. Metode ini disebut sebagaiweb-based, artinya kita menggunakan mediaweb sebagai perantara ke kotak surat elektronik. Contoh:Yahoo! Mail danGmail. Untuk menggunakannya, pengguna haruslah dalam keadaanonline. Layanan surat elektronik berbasis web biasanya disediakan oleh penyelenggara layanan email gratis.
  • Menggunakan program pengakses surat elektronik (e-mail client), seperti:Eudora Mail,Outlook Express,Windows Mail,Mozilla Thunderbird, Mutt. Dengan menggunakan program seperti ini, seseorang harus mengetahui konfigurasi yang bisa didapat dari ISP. Keuntungannya adalah dapat membaca surat elektronik tanpa perlu terhubung secara terus-menerus dengan internet dan puluhan surat elektronik dapat diterima dan dikirimkan secara bersama-sama sekaligus. Kelebihan yang lainnya adalah perangkat lunak ini menyediakan fungsi-fungsi penyuntingan dan pembacaan email secaraoffline. Dengan demikian biaya koneksi ke internet dapat dihemat.


Keamanan data di surat elektronik tidaklah terjamin 100%, dan selalu ada risiko terbuka untuk umum, dalam artian semua isinya dapat dibaca oleh orang lain. Hal ini disebabkan oleh karena surat elektronik itu akan melewati banyak server sebelum sampai ke tujuan. Tidak tertutup kemungkinan ada orang yang menyadap surat elektronik yang dikirimkan tersebut. Oleh karenanya, surat elektronik dapat diamankan dengan melakukan teknik pengacakan (enkripsi).

Email adalah salah satu produk internet yang powerful dan bermanfaat. Bukan hanya ditinjau dari sisi pemanfaatan di dunia internet melainkan juga untuk keperluan intranet perusahaan, sekolah, dan suatu organisasi. Email mengurangi biaya kertas, waktu dan pemanfaatan sumber daya dalam melakukan komunikasi diantara sesama.

Untuk mengundang rapat misalnya, kita tak perlu mencetak kertas undangan, dokumennya bisa langsung disisipkan secara online. Email bisa diset secara real time, hanya butuh beberapa detik untuk sampai ditujuan. Penerima juga tidak perlu online setiap saat, karena bisa melakukan penerimaan email pada waktu tertentu.

Menurut Masim Vavai Sugianto di Koran Sindo (Mei, 2012), dalam banyak kasus, cukup banyak staff perusahaan, dan sekolah yang kaget pada usability dari email. Kekagetan ini berujung pada pemanfaatan email untuk keperluan yang salah. Alih-alih digunakan untuk keperluan pekerjaan, email malah dimanfaatkan untuk gosip massal, ngerumpi online, menyebarkan berita palsu, bergunjing tentang perusahaan dan sebagian lagi untuk mengirimkan file, musik dan video yang tidak pantas. Hal ini disebut sebagai gegar budaya. Apa saja tipe-tipe orang yang gegar budaya menghadapi email? Berikut adalah ciri-cirinya :

1.    Memforward berita apapun, apalagi yang disertai dengan embel-embel sumber yang bisa dipercaya meski tidak ada verifikasi lebih lanjut. Contoh : memforward hoax mengenai obat-obatan yang dilarang yang diembel-embeli nama BPOM.

2.    Memforward cerita saru (tidak pantas), mengirim gambar sadis, foto kecelakaan, foto-foto memualkan yang tidak relevan dengan pekerjaan.

3.    Mengirim email dengan subject berisi : FW:FW:RE:FW yang tandanya sudah di forward sekian kali tanpa mengecek isi dan tanpa menghapus yang tidak perlu

4.    Mudah memforward email yang memberikan iming-iming hadiah/arisan berantai. Tak berpikir panjang saat diiming-imingi hadiah handphone atau gadget jika memforward email ke sekian puluh orang

Contoh diatas akan sangat fatal jika terkait dengan penggunaan email resmi suatu perusahaan. Ingatlah, penggunaan email resmi bisa berdampak pada citra sekolah atau lembaga antara lain bisa timbul kesan dan akibat :

1.    Domain resmi lembaga atau sekolah menjadi sasaran dan target spammer

2.    Lembaga atau sekolah tidak professional, pekerjanya dianggap kekurangan pekerjaan akibat terlalu sering kirim email berita palsu

3.    Lembaga atau sekolah dianggap sebagai sarang spammer. Hal ini bisa menjadi masalah jika penerima email melaporkan domain dan IP Address server ke lembaga anti spam. Akibatnya seluruh email dari sekolah ditolak karena dicirikan sebagai spam

Agar tidak menjadi sumber permasalahan baru, lembaga atau sekolah harus aware pada teknologi yang digunakan, termasuk untuk teknologi berkomunikasi melalui email di lingkungan perusahaan atau sekolah.

B. Apakah portofolio itu?

Satu usaha yang digunakan untuk mengumpulkan, dan mendokumentasikan bukti pencapaian pelajar atau siswa dalam satu jangka masa yang dipersetujui disebut portofolio.

Portofolio dalam dunia pendidikan adalah merupakan sekumpulan informasi pribadi yang merupakan catatan dan dokumentasi atas pencapaian prestasi seseorang dalam pendidikannya. Portofolio ini sangat penting artinya bagi seorang siswa agar dapat mengetahui pencapaian yang sudah dikuasainya.

Ada beraneka portofolio mulai dari rapor / ijasah hingga dokumen-dokumen lainnya seperti sertifikat, piagam penghargaan, tugas-tugas siswa, dan lain-lain sebagai bukti pencapaian hasil atas suatu pendidikan atau kursus. Portofolio ini sangat berguna untuk akreditasi pengalaman seseorang, pencarian kerja, melanjutkan pendidikan, pengajuan sertifikat kompetensi, dan lain-lain.

Portofolio untuk tingkat TK, SD, SMP dan SMA dipandang sebagai kumpulan seluruh hasil dan prestasi belajar siswa. Dokumen setelah terkumpul lalu diseleksi yang akhirnya membuat refleksi pribadi. Penilaian ini dianggap sebagian peneliti pendidikan adalah penilaian alternatif di dunia modern dan jauh lebih reliable dan valid daripada penilaian baku.

Penilaian portofolio merupakan satu metode penilaian berkesinambungan, dengan mengumpulkan informasi atau data secara sistematik atas hasil pekerjaan seseorang (Pomham, 1984). Seluruh hasil belajar peserta didik (hasil tes, hasil tugas perorangan, hasil praktikum atau hasil pekerjaan rumah) dicatat dan diorganisir secara sistematik.

Fungsi penilaian fortopolio adalah sebagai alat untuk mengetahui kemajuan kompetensi yang telah dicapai peserta didik dan mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik, memberikan umpan balik untuk kepentingan perbaikan dan penyempurnaan KBM.

Kumpulan hasil pekerjaan peserta didik dapat berupa: (1) puisi; (2) karangan; (3) gambar/tulisan; (4) peta/denah; (5) desain; (6) paper; (7) laporan observasi; (8 ) laporan penyelidikan; (9) laporan penelitian; (10) laporan eksperimen; (11) sinopsis;(12) naskah pidato/kotbah; (13) naskah drama;(14) doa; (15) rumus;(16) kartu ucapan; (17) surat; (18 ) komposisi musik; (19) teks lagu; (20) resep masakan, dan masih banyak lainnya.

C. Apakah Penilaian Autentik itu?

Dalam buku sekolahnya manusia karya Munif Chatib dituliskan pendapat Benyamin S. Bloom  yang menyatakan bahwa penilaian kompetensi memiliki batasan. Batasan-batasan itu terdiri dari:


  • Pengukuran tunggal tidak cukup untuk memberikan gambaran/informasi tentang kemampuan, keterampilan, pengetahuan, dan sikap seorang siswa
  • Hasil penilaian tidak mutlak dan tidak abadi karena siswa terus berkembang sesuai dengan pengalaman belajar yang dialaminya.


Atas dasar konsep tersebut, penilaian autentik merupakan paradigma baru yang sangat fundamental jika dibandingkan dengan cara penilaian sebelumnya. Penilaian ini lebih melihat kemampuan siswa secara keseluruhan yang bukan hanya dilihat dari nilai tes saja, tetapi juga non tes.

Penilaian berorientasi pada 3 ranah yaitu, kognitif (pengetahuan), Psikomotor (Keterampilan), dan Afektif (Sikap). Penilaian juga menekankan pada kompetensi yang diajarkan sehingga membantu siswa yang lemah untuk berkembang dengan cara membangun semangat kerjasama atau kolaborasi. Membaca buku sekolahnya manusia membuat saya lebih memahami penilaian autentik.

Berbeda dengan paradigma penilaian tradisional. Dimana penilaian menekankan pada peringkat dan mengklasifikasikannya. Mengesampingkan siswa yang tidak mampu (lemah). Adanya peringkat dan klasifikasi cenderung mendorong kompetensi yang berlebihan. Ditambah lagi penilaian hanya menitikberatkan pada aspek kognitif (pengetahuan). Pengumpulan informasi nilai hanya dengan tes saja, dan tidak melihat aspek non tes.

Teori multiple Intelegences (MI) menawarkan perombakan yang sangat penting dan mengakar ke bawah dalam penilaian autentik yang menjadi dasar dalam penilaian. Dari sini akan didapatkan output yang baik dari sebuah proses pembelajaran. Teori MI yang dituliskan dalam buku Sekolahnya manusia karya Munif Chatib halaman 155 menganjurkan sistem yang tidak bergantung pada tes standar atau tes yang berdasarkan pada nilai formal, tetapi lebih banyak didasarkan pada penilaian autentik yang mengacu kepada kriteria dengan menggunakan tes yang memiliki titik acuan spesifik dan ipsative (tes yang membandingkan prestasi siswa saat ini dengan prestasinya yang lalu). Hasil belajar siswapun akan meningkat.

Hasil Penelitian

Berdasarkan kajian pustaka di atas, diadakan penelitian tindakan kelas (PTK) tentang pemanfaatan email sebagai dokumen portofolio siswa dan penilaian autentik dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Guru sebagai peneliti telah menyusun tahapan-tahapan kegiatan dalam PTK ini. Tahapan-tahapan tersebut dibuat dalam beberapa pertemuan, yaitu:

1.  Tahapan perencanaan tindakan perbaikan (Planning)

Guru membuat disain pembelajaran yang memuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan telah disetujui oleh pimpinan sekolah. Disamping itu, persiapan sarana dan prasarana penelitian yang meliputi penyediaan komputer yang tersambung ke jaringan internet sekolah, penyiapan lembar kerja siswa (LKS) atau Jobsheet dan handout, serta pembuatan email guru dengan alamat:wijayalabs@gmail.com juga telah dilakukan.

Sebagai tolak ukur keberhasilan, siswa dapat mengirimkan dokumen secara lengkap berupa file-file tugas ke alamat email guru. Guru membaca email siswa, memberikan penilaian, dan mencatat hasilya ke dalam data PTK.

Pemberian tugas, dilaksanakan langsung di sekolah, dan juga tugas-tugas yang dikerjakan di rumah sebagai pekerjaan rumah (PR). Hasil pekerjaan siswa pun terbagi menjadi 2 bagian, yaitu tugas yang dikerjakan di sekolah secara langsung, dan tugas yang dikerjakan di rumah. Semua tugas itu dikirimkan ke email guru melalui internet, baik internet yang ada di sekolah maupun di rumah.

Gambar 2. Tugas yang dikirimkan oleh siswa ke email guru

2.  Tahapan pelaksanaan tindakan (acting)

Pembelajaran TIK tetap dilaksanakan sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) materi TIK SMP yang direncanakan oleh guru sesuai program semester yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Dalam pembelajaran guru menjelaskan materi secara panjang lebar sesuai buku pelajaran pegangan siswa, lalu menugaskan siswa untuk melakukan praktik secara langsung di sekolah.

Dari proses pembelajaran itu, guru akan tahu, siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dalam pembelajaran, sehingga perlu memberikan remedial tentang pemanfaatan email dalam pembelajaran. Alhamdulillah, dalam PTK ini 100% siswa sudah dapat mengirimkan email dengan benar. Hal ini terlihat dari email siswa yang masuk ke email guru. Hasil wawancara dengan siswa juga menunjukkan hal positif, dimana semua siswa (100%) sangat setuju pengiriman tugas melalui email. Guru mencatatnya dalam data hasil penelitian, dan dilampirkan dalam data hasil penelitian.

Tugas siswa, dapat dilihat dengan 2 cara. Pertama dengan cara view di menu email, dan kedua dengan cara download file. Guru lebih banyak menggunakan cara pertama, karena guru tak perlu mendownload hasil pekerjaan siswa, terkecuali akses internet yang lambat. Guru biasanya akan mendownload tugas siswa agar dapat dengan jelas diibaca dan terbaca hasilnya.

Gambar 3. Guru membalas email siswa

Gambar 4. Tugas Siswa yg dilihat dengan menu view

Gambar 5. Tugas siswa dibaca dari hasil download di word

3.  Tahapan pengamatan (Observing)

Pembuatan instrumen penelitian atau kuesioner untuk wawancara dibuat oleh guru, baik langsung maupun tak langsung untuk mengetahui respon dari siswa. Semua siswa (100%) sangat senang dengan pengiriman tugas melalui email. Siswa tak perlu lagi menulis di LKS, dan buku tulis (selembar kertas). Semua tugas-tugas diketikkan dengan program Microsoft Word, dan bila sudah selesai dikerjakan segera dikirimkan ke email guru.

File yang sudah dikirimkan, akan diperiksa oleh guru. Bila ada tugas siswa yang kurang baik, dan benar, guru akan segera mengirimkan email balik ke email siswa yang bersangkutan, dan meminta siswa tersebut untuk memperbaikinya. Guru akan terus mengamati tugas-tugas siswa yang dikirimkan melalui email sebagai portofolio siswa secara sitematik. Penilaian autentikpun dilakukan, dimana guru langsung memberikan penilaian secara benar sesuai dengan konsep penilaian autentik dalam teori yang sudah dijabarkan di atas.

Setiap siklus direncanakan dalam dua kali pertemuan.Pengumpulan data penelitian dari mulai siklus pertama dikumpulkan oleh guru, dan seluruh data tercatat dalam bentuk tabel data PTK. Guru akan menghentikan penelitian bila telah menemukan kepuasan, dan sesuai dengan apa yang diharapkan.

Gambar 6. Pengamatan Tugas Siswa Melalui Email

4.  Tahapan Refleksi

Pada tahapan ini, guru sebagai peneliti melakukan beberapa proses dalam pencapaian tahapan refleksi dan selalu berdiskusi dengan teman sejawat sesama pengajar TIK  untuk mendapatkan masukan yang bermanfaat.  Dari hasil pembelajaran TIK dengan materi pengolah kata atau Microsoft Word, para siswa sudah mampu memahami materi dengan baik. Hal ini diketahui, dari pengamatan pada saat praktik, dan dari tugas-tugas siswa yang dikirimkan melalui email. Dari 40 siswa kelas 8A SMP Labschool Jakarta, sudah 100% siswa mengirimkan emailnya dengan baik, dan semua tugas siswa terdokumentasikan dengan baik.

Gambar 7. Contoh Email Siswa yang mengirimkan tugasnya dengan baik.

Gambar 8. Pencarian Tugas Siswa Melalui Menu Search di Email Gmail.com

Setting Pelaksanaan Pembelajaran

1. Tempat Pembelajaran

Praktek pemanfaatan email ini dilaksanakan di kelas 8A SMP Labschool Jakata Timur  untuk mata pelajaran TIK dengan materi Microsoft Word.

2. Waktu Pelaksanaan

Praktek pembelajaran ini dilaksanakan pada awal semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013, yaitu bulan Juli sampai dengan Agustus 2012.

3. Tahapan Praktek Pembelajaran

Praktek pembelajaran ini dilaksanakan melalui dua tahap untuk melihat peningkatan aktivitas siswa dalam belajar sehingga jelas dokumen portofolionya, dan penilaian autentik prestasi belajar siswa dalam mengikuti mata pelajaran TIK pada materi Micosoft Word melalui pemanfaatan email sebagai dokumen portofolio dan penilaian autentik siswa. Dari prestasi belajar siswa secara individual didapatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran TIK yang memuaskan. Alhamdulillah,100% siswa mengumpulkan pekerjaannya dengan baik, dan mendapatkan nilai di atas KKM.

Setelah sukses dalam pelaksanaan praktek pemanfaatan email di siklus pertama, dibuat berbagai input instrumental yang akan digunakan untuk memberi perlakuan di siklus kedua untuk lebih memperkuat hasil penelitian.

Subyek Pembelajaran

Dalam penelitian ini yang menjadi subyek adalah siswa kelas 8A yang terdiri dari 40 siswa dengan komposisi jumlah perempuan 20, dan laki-laki 20 orang. Pengambilan kelas diambil secara acak, dari 6 kelas yang diajar guru dari kelas 8A sampai 8F. Oleh karena itu, guru membuat folder email di setiap kelas agar file yang dikirimkan siswa masuk ke dalam folder kelasnya masing-masing. Pembuatan folder email juga dilakukan guru untuk mengumpulkan tugas siswa kelas 7, sehingga dokumen siswa tersimpan dan terkelola dengan baik,

Gambar.9. Tugas Siswa di Siklus Pertama

Gambar 10.. Tugas Siswa di Siklus kedua

Gambar 11. Salah satu Dokumen Portofolio Siswa

Teknik dan Alat Pengumpulan Data

1.    Teknik Pengumpulan Data

a.    Tugas Siswa : dipergunakan untuk mendapatkan data tentang prestasi dan hasil belajar siswa yang mampu menguasai materi dengan baik.

b.    Observasi : dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa dalam pembelajaran, dan implementasi email sebagai dokuemen portofolio siswa dan penilaian autentik siswa.

c.    Diskusi antara guru, teman sejawat, dan kolaborator untuk refleksi hasil tahapan pembelajaran sehingga hasilnya sesuai harapan.

2.    Alat Pengumpul Data

a.    Tugas : menggunakan latihan teori/praktik untuk mengukur prestasi dan hasil belajar siswa yang bersifat teoritis maupun praktik yang dikirimkan siswa melalui email guru

b.    Observasi : menggunakan lembar observasi untuk mengukur tingkat aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar TIK yang bersifat praktik.

c.    Kuesioner : untuk mengetahui pendapat atau sikap siswa dan teman sejawat tentang pemanfaatan email dalam pengumpulan tugas siswa.

d.    Diskusi : menggunakan lembar hasil pengamatan.

Analisis Data

Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan tahapan pembelajaran dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik persentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.

a.    Prestasi belajar siswa secara individual didapat dengan menganalisis nilai rata-rata tugas yang kemudian dibuat dalam persentase ketuntasan belajar para siswa.Prestasi belajar dikumpulkan menjadi hasil belajar TIK kelas 8.

b.    Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran TIK: dengan menganalisis tingkat keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran TIK.

Prosedur Praktek Pembelajaran

1. Tahap I (dua kali pertemuan)

Tahap pertama dalam pemanfaatan email ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi sebagai berikut:

a. Perencanaan

Peneliti melakukan analisis kurikulum TIK untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa.

1)    Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

2)    Membuat lembar kerja siswa (Jobsheet dan handout)

3)    Sosialisasi pada siswa tentang email & cara membuatnya.

4)    Menyusun rangkuman materi tentang  email dan word

5)    Membuat lembar observasi untuk mendokumentasikan kegiatan siswa.

6)    Membuat lembar observasi untuk mendokumentasikan kegiatan guru

b. Pelaksanaan

1.    Dalam pembelajaran guru menjelaskan materi secara panjang lebar sesuai buku pegangan siswa, lalu menugaskan siswa untuk melakukan praktik pengiriman email secara langsung di sekolah.

2.    Dari proses pembelajaran itu, guru akan tahu, siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dalam pembelajaran, sehingga perlu memberikan remedial tentang pemanfaatan email dalam pembelajaran.

3.    Alhamdulillah, dalam PTK ini 100% siswa sudah dapat mengirimkan email dengan benar. Hal ini terlihat dari email siswa yang masuk ke email guru. Guru mencatatnya dalam data hasil penelitian, dan dilampirkan dalam data hasil penelitian.

4.    Tugas siswa, dapat dilihat dengan 2 cara. Pertama dengan cara view di menu email, dan kedua dengan cara download file. Guru lebih banyak menggunakan cara pertama, karena guru tak perlu mendownload hasil pekerjaan siswa, terkecuali akses internet yang lambat. Guru biasanya akan mendownload tugas siswa agar dapat dengan jelas diibaca hasilnya.

c. Pengamatan

1)    Situasi kegiatan belajar mengajar

2)    Keterlibatan siswa untuk mengukur seberapa besar aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran.

3)    Kemampuan siswa dalam kerja individu.

4)    Kemampuan guru dalam mengkondisikan pembelajaran.

5)    Hasil belajar siswa dengan melihat pretasi siswa dari pengumpulan nilai tugas

d. Refleksi

Pada sesi ini dimanfaatkan untuk melihat kekurangan dan keberhasilan pelaksanaan tahap pertama sekaligus melakukan persiapan tahapan kedua.

Praktek Pembelajaran ini berhasil apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

a.    Minimal 75% dari jumlah siswa aktif mengikuti pembelajaran dengan baik.

b.    Minimal 75% dari jumlah siswa memiliki nilai tugas yang mencapai dan/atau melampaui KKM mata pelajaran TIK yaitu 75.

2. Tahap II (dua kali pertemuan)

Tahap kedua merupakan putaran atau siklus kedua dari pembelajaran TIK dimana guru memanfaatkan email sebagai dokumen portofolio dan penilaian autentik siswa dengan tahapan yang sama seperti pada tahap pertama.

a. Perencanaan

Guru dan kolaborator membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada tahap pertama dan menyusun tugas siswa pada siklus kedua dengan indikator yang telah ditentukan.

b. Pelaksanaan

Guru melaksanakan pembelajaran TIK dengan pemanfaatan email sebagai dokumen portofolio, dan penilaian autentik siswa.

c. Pengamatan

Guru dan kolaborator melakukan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran dan prestasi belajar siswa yang kedua melalui tugas-tugas yang dikirimkan oleh siswa melalui email.

d. Refleksi

Guru dan/atau kolaborator melakukan refleksi terhadap pelaksanaan tahap kedua dan menganalisis untuk membuat kesimpulan atas penerapan pemanfaatan email sebagai dokumen portofolio dan penilaian autentik siswa dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Word di kelas 8A SMP Labschool Jakarta.

Gambar.12. Data Siswa yang terdokumentasi melalui email.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil PTK disimpulkan bahwa Email di internet dapat dimanfaatkan sebagai dokumen portofolio siswa. Guru dapat melakukan penilaian autentik dari tugas-tugas siswa yang sudah dikirimkan oleh siswa melalui email. Guru dan siswa sama-sama memiliki dokumen file yang terdokumentasi dengan baik melalui email.

Hasil belajar siswa dapat meningkat dengan memanfaatkan email sebagai media portofolio dan penilaian autentik. Terbukti, hasil nilai tugas siswa 100% di atas KKM. Tak ada satupun siswa yang mendapatkan nilai dibawah 75.

B. Saran


  • Sebaiknya email di internet sudah dapat dimanfaatkan oleh guru untuk mendokumentasikan tugas-tugas siswa. Selain menghemat kertas dan biaya, guru akan lebih mudah mencari kembali tugas-tugas siswa melalui menu search email, dan tugas siswa tidak menumpuk lagi di meja guru. Sekaligus juga dapat membantu guru dalam melakukan penilaian autentik dari tugas-tugas yang diberikan sehingga dokumen portofio siswa dapat terkelola dengan baik.

  • Selain itu, siswa dapat mengirimkan tugas atau pekerjaannya kepada guru melalui email, sehingga tugas-tugas siswa dapat dilihat sendiri oleh siswa yang bersangkutan melalui menu send yang ada dalam email siswa. Pengiriman email bisa dilakukan di sekolah atau di rumah sehingga memudahkan siswa dalam mengirimkan tugas-tugasnya. Siswa tak perlu lagi menggunakan buku atau LKS untuk mengerjakan tugasnya, sehingga dapat menghemat penggunaan kertas, dan menekan biaya pembelian buku yang relative semakin mahal.

DAFTAR PUSTAKA

Alessi, S.M. dan Trollip, S.R. 1991. Computer Based Instruction: Methods and Development. New Jersey; Prentice Hall.

Arsyad, Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta; Rajawali Pers.

Ruseffendi, E.T. 2003. Dasar-dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non-Eksakta Lainnya. Semarang: IKIP Semarang Press.

Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung; Tarsito.

Tika, Pabundu.2005. Metode Penelitian Geografi. Jakarta; Bumi Aksara.

Yarmaidi dan Pargito. 2006."Pendekatan Kontekstual Meningkatkan Aktivitas

dan Hasil Belajar Mahasiswa dalam Mata Kuliah Kosmografi" Dalam

Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, Volume 4 Nomor 1 Maret 2006.

Bandarlampung: FKIP Unila. Halaman 55-64.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun