Kumpulan hasil pekerjaan peserta didik dapat berupa: (1) puisi; (2) karangan; (3) gambar/tulisan; (4) peta/denah; (5) desain; (6) paper; (7) laporan observasi; (8 ) laporan penyelidikan; (9) laporan penelitian; (10) laporan eksperimen; (11) sinopsis;(12) naskah pidato/kotbah; (13) naskah drama;(14) doa; (15) rumus;(16) kartu ucapan; (17) surat; (18 ) komposisi musik; (19) teks lagu; (20) resep masakan, dan masih banyak lainnya.
C. Apakah Penilaian Autentik itu?
Dalam buku sekolahnya manusia karya Munif Chatib dituliskan pendapat Benyamin S. Bloom  yang menyatakan bahwa penilaian kompetensi memiliki batasan. Batasan-batasan itu terdiri dari:
- Pengukuran tunggal tidak cukup untuk memberikan gambaran/informasi tentang kemampuan, keterampilan, pengetahuan, dan sikap seorang siswa
- Hasil penilaian tidak mutlak dan tidak abadi karena siswa terus berkembang sesuai dengan pengalaman belajar yang dialaminya.
Atas dasar konsep tersebut, penilaian autentik merupakan paradigma baru yang sangat fundamental jika dibandingkan dengan cara penilaian sebelumnya. Penilaian ini lebih melihat kemampuan siswa secara keseluruhan yang bukan hanya dilihat dari nilai tes saja, tetapi juga non tes.
Penilaian berorientasi pada 3 ranah yaitu, kognitif (pengetahuan), Psikomotor (Keterampilan), dan Afektif (Sikap). Penilaian juga menekankan pada kompetensi yang diajarkan sehingga membantu siswa yang lemah untuk berkembang dengan cara membangun semangat kerjasama atau kolaborasi. Membaca buku sekolahnya manusia membuat saya lebih memahami penilaian autentik.
Berbeda dengan paradigma penilaian tradisional. Dimana penilaian menekankan pada peringkat dan mengklasifikasikannya. Mengesampingkan siswa yang tidak mampu (lemah). Adanya peringkat dan klasifikasi cenderung mendorong kompetensi yang berlebihan. Ditambah lagi penilaian hanya menitikberatkan pada aspek kognitif (pengetahuan). Pengumpulan informasi nilai hanya dengan tes saja, dan tidak melihat aspek non tes.
Teori multiple Intelegences (MI) menawarkan perombakan yang sangat penting dan mengakar ke bawah dalam penilaian autentik yang menjadi dasar dalam penilaian. Dari sini akan didapatkan output yang baik dari sebuah proses pembelajaran. Teori MI yang dituliskan dalam buku Sekolahnya manusia karya Munif Chatib halaman 155 menganjurkan sistem yang tidak bergantung pada tes standar atau tes yang berdasarkan pada nilai formal, tetapi lebih banyak didasarkan pada penilaian autentik yang mengacu kepada kriteria dengan menggunakan tes yang memiliki titik acuan spesifik dan ipsative (tes yang membandingkan prestasi siswa saat ini dengan prestasinya yang lalu). Hasil belajar siswapun akan meningkat.
Hasil Penelitian
Berdasarkan kajian pustaka di atas, diadakan penelitian tindakan kelas (PTK) tentang pemanfaatan email sebagai dokumen portofolio siswa dan penilaian autentik dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Guru sebagai peneliti telah menyusun tahapan-tahapan kegiatan dalam PTK ini. Tahapan-tahapan tersebut dibuat dalam beberapa pertemuan, yaitu:
1. Tahapan perencanaan tindakan perbaikan (Planning)
Guru membuat disain pembelajaran yang memuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan telah disetujui oleh pimpinan sekolah. Disamping itu, persiapan sarana dan prasarana penelitian yang meliputi penyediaan komputer yang tersambung ke jaringan internet sekolah, penyiapan lembar kerja siswa (LKS) atau Jobsheet dan handout, serta pembuatan email guru dengan alamat:wijayalabs@gmail.com juga telah dilakukan.