"Gapapa" Jawab Dita datar
Aku berusaha selalu bertanya pada Dita tapi tidak digubrisnya. Sampai jam sekolah berakhir dia tetap tidak menghiraukanku. Pada saat pulang sekolah aku mengejar dia untuk memastikan apa yang terjadi
"Dit kamu kenapa sih, kasih tau kalau kamu ada masalah"
"Aku tahu kok kamu keterima beasiswa itu. Makasih ya udah nemenin aku belajar"
Selesai mengucapkan kalimat itu. Dita langsung pamit padaku. Aku yang tidak puas langsung menahan Dita agar ia segera menjelaskan tentang beasiswa itu.
"Dit, kalau kamu sedih karena ga keterima aku ngerti, tapi kamu diemin aku kayak gini cuman bikin aku bingung" Ucapku dengan nada khawatir
Mendengar ucapanku itu Dita langsung sedikit tertawa sampai akhirnya dia tertawa dengan keras
"Lucu liat kamu kayak orang bingung gitu tahu" Ucap Dita disela-sela tawanya
Aku yang melihat ia masih tertawa masih tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Apa jangan-jangan ia mengerjaiku?
"Alhamdullilah aku juga keterima, aku sampe teriak-teriak tadi subuh waktu litany. Kepikiranlah buat ngerjain kamu. Lucu banget ngeliat wajah kamu daritadi pagi sampe aku izin kekamar mandi terus cuman buat ketawa ngeliat ekspresi kamu" Jelas Dita
Aku yang mendengar penjelasan Dita merasa kesal sekaligus senang. Kesal karena dia menjahiliku dan senang karena ia juga keterima beasiswa itu. Kami berdua akhirnya memilih untuk makan dikantin terlebih dahulu karena Dita mengeluh lapar karena acting yang ia lakukan ia harus menahan lapar. Setelah selesai makan kami akhirnya pulang, disekolah saat ini sedang sepi. Dengan memikir keras akhirnya aku memutuskan untuk menyampaikan perasaanku