Kami berdua mulai menyantap makanan kami. Tidak ada yang berbicara saat kami makan. Selesai makan kami menuju mushola untuk shalat dan setelah shalat kami memutuskan untuk langsung pulang
      Setelah 3 hari pengumuman itu tiba. Aku merasa sedikit was-was sekaligus berharap agar aku bisa keterima. Kulihat email hasil wawancara itu sudah masuk jadi aku memutuskan untuk membuka bersama keluargaku walaupun ini masih sangat pagi.
"Ayo bang cepet bukaaaa" Ucap Fanny tak sabaran
"Semoga hasilnya keterima ya nak" Ucap ibuku
Aku menggerakan kursor mos ku dan hanya tinggal kutekan. Sebelum kutekan ayah mengajak semua orang dirumah untuk mendoakan agar aku bisa diterima. Setelah berdoa aku segera mengklik email itu dan semua orang dirumah langsung melotot melihat surat itu
Selamat Saudara Nur Wachid Kalingga, anda berhak menerima beasiswa. Silahkan hubungi untuk melakukan pengisian data untuk beasiswa.
"ALHAMDULLILAH YAALLAH BISA KETERIMA" Teriak diriku dengan gembira
"Serius nak kamu keterima" Ucap ayahku seakan belum percaya
Aku langsung memeluk seluruh isi keluargaku dan semua senang akan itu. Kami semua bersyukur aku bisa kuliah tanpa mengeluarkan uang sepeserpun. Kami semua langsung melupakan euforia karena kami harus sekolah dan ayah harus bekerja
      Diperjalanan aku tidak bisa berhenti senang, bahkan beberapa melihatku aneh tapi aku tidak peduli. Aku ingin segera bertemu dengan Dita dan berharap dia juga mendapatkan beasiswa juga. Sesampainya dikelas aku sudah melihat Dita dengan wajah yang terlihat lemas. Aku mendadak khawatir dan langsung menghampiri dia
"Dit kamu kenapa? Gaenak badan?" Tanya diriku