Mohon tunggu...
Pejalan Solo
Pejalan Solo Mohon Tunggu... wiraswasta -

hanya ingin menikmati hidup yang sesaat ini...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Baksoku Cinta? part1

22 Februari 2012   07:41 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:20 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Dari mana loe Vi? Gua hubungin dari tadi pagi gak loe angkat. Vi jawab gua dong! Gua tu khawatir ma loe…” dan masih banyak pertanyaan lagi yang Roni keluarkan untuk memberondong kekasihnya.

Vina tak menghiraukan semua pertanyaan Roni, Vina terus berjalan menuju teras rumah dan kemudian duduk di kursi malas yang ada di sana. Sedetik kemudian ia baru menjawab semua pertanyaa dari kekasihnya itu. “Aku dari taman Dipangga, Hape aku tinggal di kamar jadi maaf kalau aku gak bisa dihubungin.”

Roni merasa ada yang berbeda dengan kekasihnya itu, mulai ada kata “aku dan kamu” panggilan yang tak pernah mereka ucapkan karena mereka terbiasa dengan panggilan “loe dan gua” atau panggilan sayang yang lain “honey, beib” atau penggilan sepasang kekasih khas anak muda jaman sekarang.

“Loe kenapa sich beib, akhir-akhir ini kok berasa beda?” Roni melembutkan nada suaranya untuk menghindari pertengkaran antara meraka berdua. Roni selama ini memang penuh perhatian dengan Vina kekasihnya itu, setiap ada pertengkaran atau sekadar salah paham maka Roni akan selalu mengalah.

“Aku gak pa-pa Ron, kamu gak usah kawatir. Aku cuma pengen sendiri.” Jawab Vina datar untuk segera mengakhiri pembicaraan yang sangat tidak dia inginkan saat ini.

“Ok sayang kalo loe butuh waktu sediri tapi… Tapi gua mohon sayang, kalo ada apa-apa ngomong dong ma gua. Gua tu care ama loe, gua sayang ma loe.” Roni mencoba memberi pengertian kepada Vina. Kemudian Roni mengecup kening vina dan berjalan menuju mobilnya.

Tanpa disadari Vina air mata mengalir dari kedua matanya ketika Roni beranjak meninggalkannya. Perasaan bersalah kepada kekasihnya karena selama ini menipu dirinya sendiri dan juga telah menipu Roni tentang perasaannya. Roni yang notabenya adalah bintang sekolah telah menjadi kekasihnya selama hampir dua tahun ini. Entah mengapa tak kunjung jua rasa timbul dari hati Vina untk Roni. Selama ini Vina pikir dengan berjalannya waktu maka rasa cinta kepada Roni akan datang dengan sendirinya tapi ternyata Vina salah. Cinta yang diharapkannya tak kunjung tumbuh dalam hatinya, dan semakin hari perasaannya semakin tersiksa. Vina tak mampu jika ia harus memutuskan hubungan dengan Roni, Roni yang telah memberikan pengertian begitu besar padanya tak mungkin dia tinggalkan begitu saja.

***

Dalam perjalan pulang dari rumah Vina, Roni semakin bingung dengan sikap Vina yang menurutnya aneh dan terlihat tak seperti biasanya. Besoknya ketika berada di sekolah Roni tak mendapati Vina di manapun. Di tempat tongkrongan seperti biasanya juga tak terlihat, ketika bertemu Fira, Roni menanyakan keberadaan kekasihnya itu tapi ia juga tak mendapatkan jawaban di mana kekasihnya itu berada. Roni akhirnya memutuskan menyambangi marker OSIS di mana Vina sering menghabiskan waktu di sekolah.

“Mat, loe tau gak di mana Vina?” Tanya roni pada Mamat yang kebetulan berada di ruang OSIS.

“Eh, ada apa Ron?” Mamat yang sedari tadi sibuk dengan komik, terkaget dengan suara Roni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun