Mohon tunggu...
Pejalan Solo
Pejalan Solo Mohon Tunggu... wiraswasta -

hanya ingin menikmati hidup yang sesaat ini...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Baksoku Cinta? part1

22 Februari 2012   07:41 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:20 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tak lama berselang Vinapun pulang ke rumahnya, sepanjang perjalanan senyum kecil merekah dari kedua bibirnya. Perasaan senang karena mendapatkan teman baru yang menyenangkan, teman yang jarang ia temukan, teman yang berasal dari kalangan berbeda, teman yang unik menurutnya dan yang paling menyenangkan adalah teman yang mempunyai selera musik yang sama dengannya.

***

“Assalamualaikum.” Arwan mengucap sapa sembari membuka pintu rumah kontrakkannya. Gerobak sudah ia parkir di depan rumah.

“Walaikumsalam, mampir ngendi koe le? Yah wene kok lagi tekan umah.” Tanya emak Arwan karena anaknya pulang terlalu lama.

“Eem mau mampir neng taman Dipangga mak.” Arwan menjawab seadanya dan bergegas menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu.

Setelah mendirikan shalat, lelah setelah bekerja seharian mulai terasa menyerang tubuhnya. Wawapun tertidur sehabis shalat itu, masih dengan sarung yang membalut dalam perutnya.

Arwan menjalani hari-harinya seperti biasa, pukul 2.30 pagi ia bangun ke pasar Kangkung, pukul 6 pagi mendorong gerobaknya ke pasar Cimeng, pukul 1 atau pukul 2 siang sampai di rumah lagi dan istirahat. Tapi ada yang berbeda jika hari minggu, ia akan mampir di taman Dipangga dalam perjalanan pulangnya mendorong gerobak dari pasar Cimeng. Dia akan disana lebih dari satu jam duduk dan berbincang dengan satu-satunya gadis yang ia kenal dekat di pulau itu, gadis itu tentunya adalah Vina.

Hari minggu ini Arwan bertemu lagi dengan Vina di tempat yang sama seperti minggu lalu. Dan mereka berincang layaknya teman yang sudah saling mengenala sejak lama padahal mereka baru minggu lalu berkenalan. Arwan merasa mempunyai teman asik ketika berbicara, tidak memandangnya sebagai tukang bakso seperti orang lain dan memandangnya hanya sebagai sosok Arwan yang nyambung.

“Kamu masih sekolah kan Vi?” tanya Arwan pada vina mengalihakan pembicaraan yang ngalor-ngidul tidak jelas.

“Masih, sekarang aku kelas tiga Wan dan rencananya aku mau lanjutin kuliah di pulau jawa.” Jawab Vina dengan santai.

“Mau kuliah dimana Vi?” tanya Arwan dengan serius.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun