Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bab 48. Sukma Naga Kumala

26 Agustus 2024   14:52 Diperbarui: 28 Agustus 2024   11:47 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar dokpri

"Di sebuah sendang. Tapi aku lupa nama sendang itu."

"Sendang Sumber Sanga, dekat dusun Trisula."saut Sembada.

"Gara-gara ular ini bilah tombak ayah terlumuri darah. Sudah aku coba membersihkannya namun gagal mengembalikan keadaan tombak itu seperti semula. Kini bilahnya berwarna hitam." Terang Sekar Arum.

"Aku sanggup mengembalikannya seperti keadaan semula. Asal kamu bisa mencarikan syaratnya." Tiba-tiba Mpu Barada nimbrung bicara.

"Benarkah Mpu ? Apa syarat yang harus aku penuhi ?." Tanya Sekar Arum gembira.

"Buatkan sesajen kecil. Sekar telon dan Kinangan. Jangan lupa bawa dupa dan alat pemantik api." Jawab Mpu Barada.

"Kalau itu saratnya, semua sudah ada Mpu. Daun sirih, pinang, enjet selalu tersedia di rumah ini. Bunga mawar, kanthil dan kenanga juga tumbuh di halaman ini. Kakang Sembada telah menanamnya."

"Jika demikian segera persiapkan Arum. Sore ini kita bersama akan pergi ke goa Tempuran." Kata Ki Ageng Gajah Alit.

"Siap, ayah." Jawab Sekar Arum.

Demikianlah ketika matahari sudah agak jauh bergeser ke barat, dan sinarnya tak lagi membakar kulit, sebuah rombongan berkuda keluar dari halaman rumah Mbok Darmi. Senopati tidak membawa pengawal, empat prajurit Bala Putra Raja itu diminta tinggal di rumah Mbok Darmi.

Sembada dan Sekar Arum menghela kuda mereka di barisan depan. Di belakang mereka Mpu Barada dan Ki Ageng Gajah Alit. Kemudian senopati dan ki demang Sentika. Pada barisan belakang Handaka dan Sekar Sari. Ki Ardi tak berkenan ikut rombongan itu, karena ingin melanjutkan kerjanya membersihkan kebun belakang rumah janda tua di dusun Majalegi milik ibu angkat Sembada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun