Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bab 48. Sukma Naga Kumala

26 Agustus 2024   14:52 Diperbarui: 28 Agustus 2024   11:47 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar dokpri

"Pantas. Saat aku melihat Sekar Arum beraksi di medan perang sungguh aku tak percaya. Semula aku bangga, gadis itu mampu melompat-lompat dengan lincahnya dengan menggunakan kepala musuh-musuhnya sebagai tumpuan kaki. Tetapi setiap kali ia menukik dari ketinggian karena ilmu peringan tubuhnya itu, selalu diikuti jeritan menyayat musuhnya. Dengan kejam ia membabatkan pedangnya. Ia tidak pilih-pilih siapa lawan yang dijadikan korbannya. "

"Benarkah ?"

"Benar Mpu. Melihat itu aku sempat bertanya-tanya, dari tetesan darah siapa ia lahir. Aksinya benar-benar membuat hatiku prihatin."

"Di manakah sekarang tombakmu berada ?"

"Disembunyikan oleh gadis itu dan Sembada bersama pusaka Medang Kamulan lainnya yang dulu hilang, Songsong Tunggul Naga dan Keris Jalak Saleksa"

"Aku bisa membantu mengembalikan sukma Naga Kumala itu ke tempatnya semula. Agar kembali bersemayam pada bilah tombakmu."

"Baik Mpu. Aku ucapkan terima kasih. Mata batinku benar-benar tak mampu melihat sukma naga penghuni tombakku yang kini bersemayam dalam raga putriku."

Ki Ageng Gajah Alit seolah tak lagi sabar menunggu senopati mengutarakan maksud kedatangannya, hendak mengambil kembali pusaka-pusaka kerajaan Medang Kamulan yang hilang. Ia segera bertanya kepada Sembada, putra senopati itu yang mendapat tugas dari Gusti Narotama mengambil benda-benda keramat yang konon telah dikuasai tokoh hitam di hutan Lodhaya.

"Sembada, benarkah warta ayahmu bahwa tombakku Naga Kumala berhasil kau selamatkan ?" Tanyanya.

"Benar Ki Ageng. Tombak itu telah kami bawa, bersama dua pusaka keramat lainnya, Songsong Tunggul Naga dan Keris Jalak Saleksa. Namun kini kami sembunyikan di suatu tempat, demi keselamatan benda-benda itu. 

Jika perang telah usai, dan keamanan kademangan telah pulih kembali, kami menunggu perintah untuk mengambil kembali benda-benda tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun