Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bab 48. Sukma Naga Kumala

26 Agustus 2024   14:52 Diperbarui: 28 Agustus 2024   11:47 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar dokpri

"Baiklah Mpu. Aku mau kembali ke tempatku. Namun pesanku jangan digunakan lagi  tombak itu untuk membunuh makhluk sebangsaku. Hewan-hewan melata. Jika itu terjadi, aku akan meminta tumbal darah manusia, seperti yang baru terjadi. Lewat tangan gadis  itu telah kuhisap darah manusia untuk tumbal."

"Baiklah. Aku sepakati perjanjian itu. Masuklah."

Sukma Naga Kumala tiba-tiba menukik dan masuk ke dalam bilah sebuah tombak di depan Mpu Barada. Semua orang di goa itu menghirup nafas lega. Sesuatu yang terasa menegangkan dan menumbuhkan rasa takut yang sangat, tiba-tiba hilang dari hadapan mereka.

(Bersambung)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun