Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bab 48. Sukma Naga Kumala

26 Agustus 2024   14:52 Diperbarui: 28 Agustus 2024   11:47 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar dokpri

Dua gadis putri Ki Ageng Gajah Alit melanjutkan kerja mereka. Empat kelapa muda yang kemarin dipetik Sembada segera dikupasnya. Mereka membuat serbat untuk hidangan tamu siang hari itu. Dengan campuran madu lebah hutan tentu akan nikmat rasanya.

Setelah minuman jadi segera mereka bawa ke ruang tengah. Dengan cekatan dan trampil mereka menyuguhkan minuman itu kepada para tamu yang duduk di amben bambu besar itu.

Namun Mpu Barada agak terkejut ketika melihat putri Ki Ageng Gajah Alit yang bungsu itu. Berulang kali ia menggosok matanya, untuk meyakinkan diri bahwa pandangannya tidak salah. Guru suci itu melihat bayangan kepala seekor naga raksasa berwarna kuning emas mengikuti Sekar Arum kemanapun ia pergi. Kepala naga itu seolah muncul dari raga Sekar Arum.

Segera Mpu Barada menggamit lengan Ki Ageng Gajah Alit yang duduk di sisinya.  Dengan isyarat beliau minta bekas tumenggung itu mendekatkan telinganya.  Lantas dengan amat pelan Mpu Barada berbisik.

"Aku menangkap sesuatu yang ganjil pada putri bungsumu. Ki Ageng." Kata Mpu Barada.

"Ganjil bagaimana maksud Mpu ?" Jawab Ki Ageng Gajah Alit.

"Ada sukma seekor naga raksasa yang menyatu dalam raga putrimu."

"Sukma Naga Raksasa ? Benarkah ?" Ki Ageng Gajah Alit terkejut.

"Yah. Naga raksasa berwarna kuning keemasan." Kata Mpu Barada.

"Oh, itu Sukma Naga Kumala yang bersemayam dalam tombak pusakaku."

"Naga itu bisa mempengaruhi watak gadismu. Ia bisa berbuat keji dan kejam seperti seekor naga."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun