Mohon tunggu...
Wahyu Fitria
Wahyu Fitria Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengaruh Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Kompetensi Belajar Siswa pada Materi Pokok Logaritma Kelas X SMAN 1 Bendahara

12 November 2022   10:50 Diperbarui: 12 November 2022   11:04 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pembelajaran berdasarkan masalah merupakan pembelajaran secara individu maupun kelompok yang dimana seorang siswa harus mampu memecahkan masalah yang dapat ia kembangkan dan terapan dalam kehidupan sehari-hari. Hasil pengamatan awal peneliti di SMA Negeri 1 Bendahara di dapat bahwa siswa kelas X kurang menguasai materi pelajaran matematika, hal ini umumnya disebabkan oleh sikap siswa yang malas memperhatikan atau menyimak ketika guru menerangkan materi pelajaran dan siswa tidak mau bertanya jika ada hal yang tidak dimengerti serta mungkin disebabkan juga oleh penggunaan model pembelajaran dari materi tersebut, sehingga menyebabkan rendahnya konpetensi belajar siswa. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh pembelajaran berdasarkan masalah dan peningkatan terhadap kompetensi belajar siswa pada materi logaritma kelas X SMA Negeri 1 Bendahara.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan rancangan pre-tes dan post tes. Penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Bendahara, yang berjumlah 210 orang yang teriri dari 6 kelas. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan tehnik random sampling dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 2 kelas yaitu kelas X2 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 30 siswa dan X4 sebagai kelas control dengan jumlah 31 siswa. Instrumen yang digunakan adalah tes berbentuk uraian dengan jumlah 5 soal.

Dari hasil penelitian pada kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata siswa 73,03, sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol 61,93. Berdasarkan hasil analisis data pada taraf signitifikan 0,05, diperoleh thitung = 4,12 dan ttabel =2,002, maka thitung  >  ttabel  yang berarti hipotesis diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pembelajaran berdasarkan masalah dan peningkatan terhadap kompetensi belajar siswa pada materi logaritma kelas X SMA Negeri 1 Bendahara. Dengan demikian, disarankan dalam proses belajar mengajar agar guru menggunakan pembelajaran berdasarkan masalah sehingga dapat meningkatkan kompetensi belajar siswa.

 BAB I

PENDAHULUAN

 

1. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengalami perkembangan yang begitu pesat. setiap negara berusaha mempersiapkan diri untuk dapat bersaing dengan negara lainnya. salah satu usaha yang dilakukan adalah meningkatkan sumber daya manusia yang tepat dilaksanakan lewat jalur pendidikan oleh karena itu kemajuan dibidang pendidikan sangat penting karena dapat menentukan kemajuan suatu bangsa.

Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) merupakan suatu paradigma baru dalam sistem pembaharuan kurikulum pendidikan disekolah. Munculnya kurikulum berbasis kompetensi didasari oleh lemahnya kemampuan lulusan sekolah kurang memiliki kemampuan taksonomi yang diharapkan baik kognitif, afektif, maupun secara psikomotorik. Kurikulum berbasis kompetensi dimunculkan dengan harapan agar lulusan sekolah mampu menjadi lulusan yang memiliki ketempilan  sehingga dia mampu “hidup” kapan dan dimanapun berada.  Di  sisi lain, kurikulum berbasis kompetensi merupakan suatu kebijakan pemerintah untuk memberikan kebebasan pengelolaan pendidikan.[1]

 Pendekatan yang digunakan dalam Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sama dengan kurikulum berbasis kompetensi (KBK), yakni memposisikan siswa sebagai subyek didik bukan sebagai obyek didik, dimana siswa lebih dominan dalam proses pembelajaran.hal ini didasarkan pada suatu pandangan bahwa siswa memiliki potensi untuk berkembang dan berfikir mandiri. Potensi ini akan berkembang jika mereka (siswa) diberi kebebasan dan kesempatan untuk berfikir mandiri tanpa perlu didekte lagi.

Kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak yang bersifat dinamis, berkembang, dan dapat diraih setiap waktu. Kebiasaan berfikir dan bertindak secara konsisten dan terus menerus memungkinkan seseorang menjadi kompeten, dalam arti memiliki pengetahuan keterampilan, nilai dan sikap dasar dalam melakukan sesuatu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun