Model pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu rencana atau pola yang menggambarkan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan para guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar-mengajar.[7]
Dari penjelasan di atas maka dapat di ambil kesimpulan bahwa pembelajaran berdasarkan masalah tergolong model pembelajaran, karena pembelajaran berdasarkan masalah mencakup pendekatan, strategi, metode, tehnik dan model pembelajaran. Menurut Arends, model pembelajaran menyimpulkan sesuatu yang lebih besar daripada pendekatan, strategi, metode, atau tehnik. Model pembelajaran mencakup luas keseluruhan pembelajaran. Sebagai contoh, model pengajaran berbasis masalah (problem-based instruction) melibatkan kelompok kecil siswa yang bekerja sama untuk memecahkan masalah demi kepentingan bersama kelompok.[8] Dalam model ini, siswa menggunakan berbagai keterampilan berpikir pemecahan masalah dan langkah-langkahnya.Â
Dengan demikian, satu model pembelajaran dapat menggunakan sejumlah keterampilan metodologis seperti mendefinisikan masalah, mengajukan pertanyaan, melakukan penelitian, melakukan diskusi, bekerja bersama-sama, menciptakan karya, dan presentasi.
F. Tujuan pembelajaran matematika di SMA
Â
Tujuan pembelajaran matematika yang ingin dicapai ditingkat SMA adalah tujuan pembelajaran yang disusun oleh bloom,meliputi: pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi.
Â
- Tingkat pengetahuan (knowledge), yaitu kemampuan seseorang dalam menghafal, mengingat kembali,atau mengulang kembali pengetahuan yang pernah diterimanya.
- Tingkat pemahaman (comprehension), diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam mengartikan, menafsirkan, menerjemahkan, atau menyatakan sesuatu dengan caranya sendiri tentang pengetahuan yang pernah diterimanya.
- Tingkat penerapan (application), diartikan sebagai kemampuan seseorang dengan menggunakan pengetahuan untuk memecahkan berbagai masalah yang timbul dalam kehidupan sehari-hari.
- Tingkat analisis (analysis), yaitu sebagai kemampuan seseorang dalam merinci dan membandingkan data yang rumit serta mengklasifikasi menjadi beberapa katagori dengan tujuan agar dapat menghubungkan dengan data-data yang lain.
- Â Tingkat sintesis (synthesis) yaitu sebagai kemampuan seseorang dalam mengaitkan dan menyatukan berbagai elemen dan unsur pengetahuan yang ada sehingga terbentuk pola baru yang lebih menyeluruh.
- Tingkat evaluasi ( evaluation) yaitu sebagai kemampuan seseorang dalam membuat perkiraan atau keputusan yang tepat berdasarkan kriteria atau pengetahuan yang dimiliki.[9]
Â
Dari penjelasan  di atas, maka dapat di ambil kesimpulan bahwa pembelajaran matematika di SMA bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik  dalam proses belajar matematika.
Â
Mengingat pentingnya matematika dalam berbagai bidang, maka perlu diperhatikan mutu pelajaran bidang studi matematika yang di ajarkan disetiap jenjang dan jenis pendidikan. Disini tentunya guru memegang peran penting dalam mentranfer ilmu,agar anak didik mampu menguasai dan dapat mengatasi semua persoalan-persoalan yang ada dalam matematika yang diajarkan disekolah.