"Sekarang karena gerimisnya masih cukup rapat, kita sholat maghrib dulu saja sambil nunggu reda," usul Iwan.
"Bu, kita bisa ikut sholat ga di sini?" Tanya Andi ke ibu warung.
"Oh boleh ... boleh de, tapi musholanya kecil, paling cukup untuk tiga."
"Ya gapapa bu, kita gantian saja."
Satu jam hujan sudah benar-benar reda. Arloji di tangan Andi menunjukkan jam 18.45.
"Oke, gimana Wan, siap jalan?" tanya Andi.
"Kalau ga siap mah kita tinggal saja," jawab Kelik tersenyum, sebelum Iwan menjawab.
"Mau mu!" ketus Iwan.
"Oke kita berangkat. Bu, pamit ya bu, terima kasih semuanya," kata Andi.
"jadinya mau pergi sekarang saja de? Hati-hati saja."
Mereka pun kemudian berjalan menelusuri jalan kampung menuju desa Sukamiskin. Beruntung mereka tadi mampir di warung terminal cukup lama, sehingga bisa men-charge HP, karena HP mereka sekarang sangat bermanfaat, sebagai senter.