Terdengar ibu Andi buru-buru memutar kunci pintu dan membukanya.
Begitu keluar langsung memeluk Andi.
"Masya Allah nak. Kenapa datang malam-malam?"
"Besok saja ceritanya bu, cape sekali nih."
"Kalian pasti lapar ya?"
"Tentu saja bu, kami tadi hanya makan mie rebus di terminal," jawab Andi, melihat ga ada yang menjawab pertanyaan ibunya.
"Ya sudah, ayo masuk ... masuk. Andi antar mereka langsung ke kamar belakang sekalian ke dapur. Ibu mau hangatin sayur dulu."
Mereka pun masuk. Setelah bersih-bersih dan makan. Tak satu pun yang berminat ngobrol, mereka langsung tumbang.
Mereka baru terbangun atau dibangunkan ketika adzan subuh terdengar. Andi yang pertama bangun dan membangunkan kawan-kawannya.
"Nyenyak sekali tidur kalian." Ibu Andi membereskan piring-piring bekas sarapan.
"Maklum bu, habis jalan empat kilo," kata Iwan.