Mohon tunggu...
Tri Puji lestari
Tri Puji lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya adalah Mahasiswa semester 5

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tehnk Strategi Refreaming Kelompok 4

5 November 2024   19:26 Diperbarui: 5 November 2024   19:32 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Contohnya: "Meskipun saya tidak mencapai hasil yang diharapkan, ini adalah kesempatan untuk belajar dari kesalahan. Saya akan menggunakan pengalaman ini untuk memperbaiki strategi belajar saya dan mencapai kesuksesan di masa depan." Contoh lain dalam dunia pertemanan "Saya iri dengan kesuksesan teman saya. Saya merasa tidak berharga." lebih baik berpikir "Kesuksesan teman saya adalah inspirasi bagi saya. Saya dapat menggunakan perasaan cemburu ini sebagai motivasi untuk meraih tujuan saya sendiri." Dalam situasi-situasi pertemanan ini, reframing membantu kita melihat peluang dan potensi pertemanan yang lebih dalam dan bermakna. Dengan mengubah perspektif negatif menjadi konstruktif.

 Dengan melakukan perjalanan reframing ini, seseorang dapat menemukan kekuatan dalam kerentanan, inspirasi dalam ketidakpastian, dan kedamaian dalam kekacauan. Tujuan uatama dari reframing adalah untuk menciptakan pola pikir yang lebih seimbang, optimis, dan memungkinkan seseorang untuk melihat potensi dan peluang dalam hidup serta menghadapi tantangan dengan kepercayaan diri dan ketahanan yang lebih besar. Perubahan bukanlah tentang mengubah situasi, tetapi mengubah cara kita melihat situasi tersebut. Reframing adalah alat yang kuat untuk mengatasi tantangan dan menjadikan setiap pengalaman sebagai peluang untuk pertumbuhan. Dengan melakukan perjalanan reframing ini, seseorang dapat menemukan kekuatan dalam kerentanan, inspirasi dalam ketidakpastian, dan kedamaian dalam kekacauan. Tujuan uatama dari reframing adalah untuk menciptakan pola pikir yang lebih seimbang, optimis, dan memungkinkan seseorang untuk melihat potensi dan peluang dalam hidup serta menghadapi tantangan dengan kepercayaan diri dan ketahanan yang lebih besar. Perubahan bukanlah tentang mengubah situasi, tetapi mengubah cara kita melihat situasi tersebut. Reframing adalah alat yang kuat untuk mengatasi tantangan dan menjadikan setiap pengalaman sebagai peluang untuk pertumbuhan.

Berkaca dari kasus ini, kehadiran pandemi pun dapat disikapi positif apabila sudut pandang yang dipakai mengarah kepada dengan persepsi yang positif. Mari kita ambil contoh kasus pembelajaran jarak jauh. Melalui teknik reframing, kehadiran pembelajaran jarak jauh menurut Ratih Zulhaqqi, seorang psikolog anak dan keluarga, dapat dimaknai sebagai kesempatan untuk mengenal lebih dalam anggota keluarga dan meningkatkan kemampuan menyelesaikan permasalahan secara bersama-sama.

Tidak hanya pada kasus pembelajaran jarak jauh saja, masalah-masalah lain yang timbul akibat dari pandemi ini bisa disesuaikan dengan teknik reframing. Berikut merupakan contoh dari cara menafsirkan masalah menurut Wira Arjuna dalam bukunya yang berjudul DOREMI Do Reframing Your Life: Sakit: kondisi ini adalah upaya tubuh untuk menyeimbangkan metabolisme tubuh agar saya mendapatkan kesehatan yang lebih baik.

Sulit: kesulitan yang saya hadapi ini merupakan bayaran yang harus dilakukan karena untuk mendapatkan sesuatu yang besar dan berharga tidaklah mudah.

Kematian: saya yakin seseorang yang dipanggil Tuhan akan terbebas dari kehidupan yang penat dan menyesakkan.

PHK: pemutusan hubungan kerja ini merupakan kesempatan saya untuk beralih kepada profesi yang lebih menjanjikan akan kesuksesan atau mencoba peluang untuk membuka usaha.

Dengan demikian, bagaimanakah cara mengubah perilaku negatif dengan menggunakan teknik reframing ini? Berdasarkan Bandler dan Grinder, terdapat enam langkah mudah dalam menerapkan teknik reframing (six steps reframing), yaitu:

Mengindentifikasi jenis perilaku yang akan diubah.Contoh: saya ingin mengubah perilaku A, tetapi saya tidak bisa.

Mengkomunikasikan bagian yang bertanggung jawab dari diri untuk mengubah perilaku A.  Contoh: apakah bagian diri saya akan berkomunikasi secara sadar dengan diri saya untuk mengubah A?

Memberikan pertanyaan tentang tujuan positif mengubah perilaku A kepada bagian diri sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun