"Cerita masa lalu akan terlalu sempurna tanpa adanya penderitaan, karena disaat kita mengenang masa lalu menyedihkan pun kita dapat selalu dapat melihat cahaya makna dari kisah yang terukir di garir takdir."
Â
Faktanya, bahwa Hatta merupakan pria pemalu yang bersikap dingin pada wanita. Bahkan bung Karno sendiri sangat merasa gelisah, karena Hatta masih saja melajang di usianya yang sudah 40 tahun. Seperti fakta yang diungkapkan oleh rekannya saat berkumpul, Hatta memanglah hanya menghabiskan waktunya dengan membaca buku. Dengan ikrar Hatta yang pantang menikah sebelum Indonesia mererdeka memang benar adanya. Namun apa, kebenerannya adalah bahkan selepas Indonesia merdeka pun Hatta masih tetap saja melajang.Â
Sebagai sahabat, Soekarno melakukan beragam usaha untuk membuatnya tidak lajang lagi dan segera menikah dengan seorang wanita.
"Hei Hatta! Apakah kau tidak bosan melajang? Aku saja sedih melihatmu yang terus-terusan melajang seperti ini. Ingat usiamu sudah mulai menuju setengah abad" ucap Soekarno mengomeli Hatta yang memang cuek orangnya. Ia sudah sering sekali menanyakan perihal pasangan hidup. Biar bagaimanapun juga, memiliki pasangan hidup dan menikah merupakan suatu kebutuha. Soekarno tentu tidak ingin sahabatnya itu menikahi buku-bukunya.
"...." tidak ada jawaban dari Hatta mengenai hal tersebut. Ia mungkin sudah merasa bosan diingatkan tentang menikah. Namun, sejak reuni kemarin Hatta sudah mulai merencanakannya. Ia sudah menemukan wanita yang dapat menyisakan sedikit ruang di hatinya. Baru menemukan, ingat! Dia belum merencakanakan hal lain setelahnya. Memang pada dasarnya ia merupakan pria pemikir yang banyak bergelut dengan pikirannya sendiri saat tengah merencanakan sesuatu.Â
Memang sejak dahulu sikap Hatta sudah sangat tidak habis untuk dipikir. Menemukan cara mendekati wanita saja sudah seperti merumuskan dasar negara. Apakah perlu diadakan konferensi meja bundar untuk itu?
Soekarno bertanya kembali pada Hatta, "Kira-kira adakah wanita yang berhasil memikat hatimu, jika ada maka katakan padaku! Aku akan bantu kau untuk melamarnya!."
Saat itu Hatta menjawab bahwa wanita itu adalah Rahmi Rachim. Wanita yang memiliki tempat spesial di hatinya. Mendengar kisah cintanya yang terjadi di usia 40 tahu, Hatta sudah seperti seorang remaja tua yang sedang kasmaran saja dilihatnya.Â
Dan benar saja, Soekarno pergi melamarkan Rahmi untuk Hatta. Rahmi merupakan gadis yang cantik dan berasal dari Bandung. Entah dimana ia bertemu dengannya, apakah saat pulang dari acara reuni di Bandung saat itu. Sepertinya bisa jadi, karena bisa saja saat diledeki rekannya, Hatta merasa ingin membuktikan sehingga sepulang reuni ia langsung mencari wanita Bandung yang dikenal manis. Dan konon, Rahmi merupakan wanita yang paling tersohor akan kecantikannya di Bandung. Memang bisa Hatta ini.
Â