Teknik dalam bimbingan kelompok menggunakan teknik umum atau disebut juga “tiga M”, yaitu mendengar dengan baik, memahami secara penuh, dan merespon secara tepat dan positif. Kemudian pemberian dorongan minimal dan penguatan. “Teknik-teknik bimbingan kelompok adalah sama dengan teknik yang digunakan dalam konseling perorangan. Hal tersebut memang demikian karena pada dasarnya tujuan dan proses pengembangan pribadi melalui layanan bimbingan kelompok dan konseling perorangan adalah sama. Perbedaannya hanya terletak pada proses interaksi antarpribadi yang lebih luas dalam dinamika kelompok pada bimbingan kelompok.” (Prayitno 1995:78).
Dalam pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, penulis sebagai pemimpin kelompok. Adapun teknik yang akan digunakan adalah ;
1) Pengenalan tentang kegiatan kelompok dan anggota kelompok,
2) Membahas suasana yang terjadi,
3) Mengetahui alasan rendahnya motivasi belajar siswa,
4) Mendiskusikan masalah setiap peserta kelompok agar dapat menanggalkan ide-ide irasional dalam meningkatkan belajar siswa,
5) Memberikan berbagai ide yang valid dan rasional,
6) Menggunakan analisis logis untuk mengurangi keyakinan-keyakinan irasional siswa dalam meningkatkan motivasi belajar,
7) Menunjukkan bahwa keyakinan irasional ini senantiasa mengarahkan siswa pada gangguan emosional,
8) Melatih diri siswa untuk mengobervasi dan menghayati sendiri bahwa ide-ide irasionalnya dapat menghambat perkembangan dirinya
G. IMPLIKASI TEORI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISTIK DALAM BIMBINGAN KONSELING