F. Tahapan Dan Prosedur Bimbingan Kelompok
Bimbingan kelompok berlangsung melalui empat tahap. Menurut Prayitno, (1995:44-60) tahap-tahap bimbingan kelompok adalah sebagai berikut:
- Tahap Pembentukan
Tahap ini merupakan tahap pengenalan, tahap pelibatan diri atau tahap memasukkakan diri kedalam kehidupan suatu kelompok. Pada tahap ini pada umumnya para anggota saling memperkenalkan diri dan juga mengungkapkan tujuan ataupun harapan-harapan masing-masing anggota. Pemimpin kelompok menjelaskan cara-cara dan asas-asas kegiatan bimbingan kelompok. Selanjutnya pemimpin kelompok mengadakan permainan untuk mengakrabkan masing-masing anggota sehingga menunjukkan sikap hangat, tulus dan penuh empati. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap pembentukan antara lain :
- Pengenalan dan pengungkapan tujuan
Tahap ini merupakan tahap pengenalan dimana semua anggota kelompok dan pimpinan kelompok melibatkan diri ke dalam suatu kelompok. Pada tahap ini pada umumnya para anggota saling memperkenalkan diri mengungkapkan tujuan ataupun harapan- harapan yang ingin dicapai oleh seluruh anggota kelompok.
- Terbangunnya kebersamaan
- Pimpinan kelompok harus mampu menumbuhkan sikap kebersamaan dan perasaan sekelompok. Selain itu pemimpin kelompok juga perlu membangkitkan minat-minat dan kebutuhannya serta rasa berkepentingan para anggota mengikuti kegiatan kelompok.
- Keaktifan pimpinan kelompok
- Peranan pimpinan kelompok dalam tahap pembentukan perlu memusatkan pada :
- Penjelasan tentang tujuan kegiatan
- Penumbuhan rasa saling mengenal antar anggotanya
- Penumbuhan rasa saling mempercayai dan saling menerima
- Dimulainya pembahasan tentang tingkah laku dan suasana perasaan dalam kelompok.
- Tahap Peralihan
Sebelum melangkah lebih lanjut ke tahap kegiatan kelompok yang sebenarnya, pemimpin kelompok menjelaskan apa yang akan dilakukan oleh anggota kelompok pada tahap kegiatan lebih lanjut dalam kegiatan kelompok. Pemimpin kelompok menjelaskan peranan anggota kelompok dalam kegiatan, kemudian menawarkan atau mengamati apakah para anggota sudah siap menjalani kegiatan pada tahap selanjutnya. Dalam tahap ini pemimpin kelompok mampu menerima suasana yang ada secara sabar dan terbuka. Tahap kedua merupakan “jembatan” antara tahap pertama dan ketiga. Dalam hal ini pemimpin kelompok membawa para anggota meniti jembatan tersebut dengan selamat. Bila perlu, beberapa hal pokok yang telah diuraikan pada tahap pertama seperti tujuan dan asas-asas kegiatan kelompok ditegaskan dan dimantapkan kembali, sehingga anggota kelompok telah siap melaksankan tahap bimbingan kelompok selanjutnya. Kegiatannya antara lain sebagai berikut :
- Penjelasan kegiatan kelompok
- Kegiatan pertama yang dilakukan adalah menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh para anggota kelompok. Ada dua jenis kegiatan yang dapat dilakukan kelompok yaitu : bimbingan kelompok bebas dan bimbingan kelompok tugas.
- Pengenalan suasan
- Dalam bagian ini kelompok berusaha mengenali suasana yang berkembang dalam kelompok untuk mengetahui apakah anggota kelompok telah siap untuk melakukan kegiatan atau belum. Jika belum siap seperti ragu-ragu, tidak mengetahui apa dan bagaimana melakukan kegiatannya atau belum yakin akan keraguannya, maka pimpinan kelompok harus menjelaskan kembali hal-hal yang belum dimengerti oleh anggota kelompok.
- Jembatan antara tahap I dan tahap III
- Tahap kedua ini merupakan tahap jembatan antara tahap I dan tahap III. Ada kalanya jembatan ditempuh dengan mudah dan lancer, dan ada kalanya jembatan itu ditempuh dengan susah payah. Oleh karena itu pimpinan kelompok dengan pemimpin yang khas dapat membawa anggota kelompok melewati jembatan itu dengan selamat. Dengan mengingatkan, diulangi, ditegaskan, hal- hal di tahap II diharapkan dapat mantap kembali.
- c. Tahap kegiatan
Tahap ini merupakan kehidupan yang sebenarnya dari kelompok. Namun, kelangsungan kegiatan kelompok pada tahap ini amat tergantung pada hasil dari dua tahap sebelumnya. Jika dua tahap sebelumnya berhasil dengan baik, maka tahap ketiga itu akan berhasil dengan lancar. Pemimpin kelompok dapat lebih santai dan membiarkan para anggota sendiri yang melakukan kegiatan tanpa banyak campur tangan dari pemimpin kelompok. Di sini prinsip tut wuri handayani dapat diterapkan. Tahap kegiatan ini merupakan tahap inti dimana masing-masing anggota kelompok saling berinteraksi memberikan tanggapan dan lain sebagainya yang menunjukkan hidupnya kegiatan bimbingan kelompok yang pada akhirnya membawa kearah bimbingan kelompok sesuai tujuan yang diharapkan.
Pada tahap ini kegiatan bimbingan kelompok bebas atau kelompok tugas secara nyata. Rangkaian kegiatan yang harus dilakukan dalam tahap ini tergantung kepada jenis bimbingan kelompok yang diselenggarakan apakah bimbingan kelompok bebas atau kelompok tugas.
(a) Bimbingan kelompok bebas Dalam penyelenggaraan bimbingan kelompok bebas, rangkaian kegiatan yang perlu diselenggarakan adalah sebagai berikut :
1) Pengemukaan masalah
2) Pemilihan masalah yang akan dibahas
3) Pembatasan masalah