Tok! Tok!
Reza terkesiap. Dia menghembuskan napas lagi lewat mulutnya kuat-kuat.
“Masuk!”
Seorang office boy memasuki ruangannya. Bang Maman. Sudah jadwalnya mengantarkan teh atau kopi untuk para karyawan termasuk untuk Reza. Langkahnya terhenti begitu melihat ke arah meja kerja bosnya itu.
“Pak Reza?”
Reza hanya diam. Menahan segala suara yang tertahan di tenggorokannya.
“Pak?”
Nampan office boy senior ini sedikit bergetar. Bang Maman langsung keluar dengan raut wajah ketakutan.
Reza tertawa tertahan. Wajah Bang Maman yang ketakutan barusan sangat menggelikan. Tapi dia senang. Ternyata office boy kesayangannya itu tidak bermuka dua.
Setelah Bang Maman, ada 3 orang lagi yang masuk ke ruangannya. Dan tidak ada satu pun yang bisa melihatnya.
“Apakah tidak ada orang yang bermuka dua ya? Tidak ada yang membenciku?”