Mohon tunggu...
Putri Permata
Putri Permata Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar

Jangan pernah merendahkan siapapun dalam hidup, bukan karna siapa mereka tapi siapa kita?

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Yakin Mau Menyerah?

15 Februari 2021   10:46 Diperbarui: 15 Februari 2021   11:05 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jadi, tadi itu" belum sempat Kak Shea menjelaskan apa yang terjadi padanya, Ayah sudah melanjutkan ucapannya tadi.

"Ya sudah kita langsung ke rumah sakit saja sekarang, luka kamu perlu diobati Shea." Lanjut Ayah.

Kami pun bergegas pergi ke rumah sakit menggunakan mobil, luka Kak Shea pun segera ditangani oleh suster di sana. Lalu Kak Shea menceritakan apa yang terjadi sebenarnya. Ternyata Kak Shea dihipnotis oleh seseorang, namun tak ada barang yang diambil sebelum Kak Shea dan penghipnotis nya kecelakaan, saat Kak Shea sadar ia sudah dikerumuni oleh warga, dan motor nya hilang. Sepertinya diambil oleh orang yang menghipnotis Kak Shea. 

Lalu Kak Shea pun diantar pulang oleh ojek yang dipanggilkan oleh salah seorang warga. Setelah Kak Shea menceritakan semuanya, ia menangis tersedu-sedu terdengar isakan yang sesak dari Kak Shea. Kak Shea menangis bukan karena luka yang ia alami, melainkan ia takut dimarahi oleh Ayah. Karena telah pulang larut dan motor baru dibeli 1 bulan oleh Ayah telah hilang. Namun Ayah tidak mempermasalahkan hal itu, ia hanya memberitahu kepada para anak gadisnya untuk tidak pulang malam lagi apapun alsannya.

Lalu kami pun pulang karena untungnya luka Kak Shea tidak terlalu parah. Jadi dokter sudah memperbolehkan Kak Shea untuk pulang. Saat di rumah, Ibu merawat Kak Shea dan Ayah menganggap masalah ini sudah selesai. Keesokan harinya rutinitas pagi yang biasa ku alami tidak kualami lagi hari ini. Kak Jane sudah berangkat kuliah, Ayah sudah berangkat kerja, dan Ibu sedang merawat luka Kak Shea. Aku sarapan sendiri di meja makan dan tidak ada teriakan Kak Shea setiap pagi yang menanyakan sepatu, kerudung, tas dan barang lain sebelum dia berangkat kuliah.

Selama beberapa hari kedepan semua berjalan seperti semestinya. Kak Shea pun sembuh dan awalnya aku mengira setelah Kak Shea sehat, kericuhan serta senda gurau akan terjadi lagi. Namun kali ini berbeda, semua asik dengan urusannya masing-masing.

Bagian 2 

Di SMA Nusa Cendikia yang familiar dengan sebutan Nuski ini terkenal sekali dengan murid-muridnya yang pintar dan good looking. Saat itu diadakan seleksi berbagai olimpiade untuk mewakili nama Nuski pada bulan Desember mendatang.

"Na kamu mau ikut gak tuh, lumayan buat nambah sertifikat." Tanya seseorang dari belakangku. Yang ternyata asal suara itu dari sahabatku, Reina.

"Emmm tapi gak tahu masih bingung, kamu gak ikut juga Re?" tanya ku pada Reina  

"Aku akan coba ikut Matematika aja deh. Karena kamu tahu kan Na, aku suka dengan Matematika tapi tidak dengan konsep Fisika. Kalo kamu kan suka banget sama konsep Fisika Na dari SMP." Jelas Reina

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun