Mohon tunggu...
Putri Permata
Putri Permata Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar

Jangan pernah merendahkan siapapun dalam hidup, bukan karna siapa mereka tapi siapa kita?

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Yakin Mau Menyerah?

15 Februari 2021   10:46 Diperbarui: 15 Februari 2021   11:05 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah itu kami berlalu, aku mengucapkan terimakasih pada Aldi. Karena ia telah berbesar hati untuk membantuku memperlihatkan kebenaran.

Sepulang sekolah aku langsung memasuki ruang guru untuk mengikuti seleksi. Setelahnya aku langsung bergegas pulang, namun saat di perjalanan pulang aku merasakan pusing yang tak biasanya dan hidungku berdarah, setelah itu aku tak sadar.

Bagian 5 

Saat aku membuka mata, aku melihat Ayah, Ibu, Aldi dan seorang dokter. Setelah aku sadarkan diri aku berpura-pura menutup mata, karena saat itu lagi-lagi Ibu dan Ayah sedang bertengkar. Ayah meminta untuk melakukan tes DNA, namun Ibu menolak keras. Disana ada Aldi, aku sangat merasa malu. Dan aku memutuskan untuk bangun dan menuruti kata Ayah untuk tes DNA.

Setelah beberapa hari kedepan, pengumuman seleksi sudah tertera di mading. Terdapat namaku pada urutan ketiga. Aku sangat merasa senang, aku akan memberitahu Ibu dan Ayah soal ini. Saat aku berjalan menuju kelas, Bu Leni menyuruhku untuk mengikuti olimpiade Fisika besok. Sontak aku merasa kaget, namun aku yakin aku bisa.

Keesokan harinya aku sudah bersiap-siap untuk mengikuti olimpiade Fisika. Karena ini adalah olimpiade online jadi nilai akan otomatis keluar dan siapa yang jadi pemenangnya. Aku terkejut namaku ada pada deretan juara harapan 1, walaupun hanya juara harapan 1 aku merasa bangga.

***

Beberapa bulan kedepan setelah hasil tes DNA itu sudah keluar dan menyatakan aku adalah anak kandung Ayah. Ayah menjadi bersikap sangat peduli padaku dan ia sangat menyesali perbuatannya di masa lalu.

Beberapa olimpiade Fisika telah aku ikuti, walaupun harus mengalami beberapa kegagalan yang membuatku sempat menyerah dengan konsep-konsep fisika yang berbasis bahasa Inggris. Aku mencoba terus dan terus untuk memahaminya. Aku memiliki impian untuk bisa kuliah di Universitas Jepang dengan jurusan Ilmu teknologi dan komunikasi. Aku yakin aku bisa mendapatkan beasiswa ke sana.

Walaupun banyak sekali orang yang menyarankan aku untuk tidak berharap terlalu tinggi karena saingan untuk mendapatkan beasiswa ke Jepang bukan hanya dari satu daerah apalagi ilmu teknologi dan komunikasi sangat banyak peminatnya.

Ayah dan Ibu pun menyarankan aku agar tidak kuliah terlalu jauh, bukan karena masalah aku adalah seorang gadis yang awam namun soal biaya yang akan dikeluarkan juga. Namun aku akan terus berusaha dan akan mengambil beasiswa gratis biaya dan pemberian uang saku setiap bulannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun