Mohon tunggu...
Nursalam AR
Nursalam AR Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah

Penerjemah dan konsultan bahasa. Pendiri Komunitas Penerjemah Hukum Indonesia (KOPHI) dan grup FB Terjemahan Hukum (Legal Translation). Penulis buku "Kamus High Quality Jomblo" dan kumpulan cerpen "Dongeng Kampung Kecil". Instagram: @bungsalamofficial. Blog: nursalam.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Para Janda

1 Oktober 2020   16:15 Diperbarui: 2 Oktober 2020   01:16 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bukan. Kamu lonte!"

Klik.

Kali ini Jemari Halus menangis keras. Di dalam hati.

***

Menjadi pengantin itu membahagiakan. Bagai raja dan ratu sehari. Tiada momen yang membahagiakan selain bersanding dengan orang yang dicintai dan mendapatkan ucapan tahniah dari para undangan. Seakan dunia menjadi saksi atas kegembiraan suci tersebut.

Namun menjadi pengantin juga alamat kekecewaan. Bila ternyata sang suami tercinta hanya penjudi dan tukang selingkuh. Rasanya roti buaya perlambang kesetiaan di hari pernikahan hanya sebagai sebuah sindiran.

Ah, kok masih aje inget die, Si Janda membatin. Die aje enggak inget keluarga. Malah kabur ame cabo Kerawang!

"Kok nangis, Mpok? Ada apa?" 

Suara lembut menariknya ke bumi. Si Jemari Halus mendekatinya. Ia berjongkok dan mengusap-usap bahu Si Janda.

Si Janda tergeragap. Disambarnya sepotong baju dari puncak tumpukan cucian. Disikatnya keras-keras. Ia bayangkan baju itu adalah wajah suaminya dulu.

"Jangan pura-pura. Mpok Nasipe tadi nangis ya?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun