Mohon tunggu...
Nursalam AR
Nursalam AR Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah

Penerjemah dan konsultan bahasa. Pendiri Komunitas Penerjemah Hukum Indonesia (KOPHI) dan grup FB Terjemahan Hukum (Legal Translation). Penulis buku "Kamus High Quality Jomblo" dan kumpulan cerpen "Dongeng Kampung Kecil". Instagram: @bungsalamofficial. Blog: nursalam.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Para Janda

1 Oktober 2020   16:15 Diperbarui: 2 Oktober 2020   01:16 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kagak," bantah Mpok Nasipe pelan.

Betul, Bu. Aye sedih, ujarnya di dalam hati. Ia mengangkat wajahnya, berusaha tersenyum. Tapi dilihatnya bekas alur anak sungai di pipi putih sang majikan.

"Bu Arin nangis?"

"Eh, tidak!" Gantian Arin membantah. Tapi tak urung kedua tangannya lekas menghapus jejak kesedihan di wajahnya.

Mpok Nasipe tersenyum. Percume, Bu, udah ketauan.

Tapi, anehnya, dadanya agak plong sedikit. Ternyata melihat orang menangis dapat meringankan beban.

Tapi kenape Bu Arin nangis ye? Pikiran Mpok Nasipe merantau di balik kesibukannya membilas cucian.

"Ya sudah," ujar Arin seraya berdiri. Seakan menegaskan bahwa ia majikan dan perempuan sebayanya itu hanya buruh cucinya.

"Kalau Mpok Nasipe tidak mau mengaku sudah menangis, tidak apa-apa. Saya maklum. Sebagai sesama janda, saya maklum kok," ujar Arin tersenyum. Ia menekankankan kata "janda".

"Iye, Bu. Jadi jande emang kagak enak. Susah mulu. Tapi ibu sih enak, kaya. Lha, saya kan beda. Keblangsak terus nasibnye!"

Arin tersenyum getir. Kaya belum tentu bikin bahagia, desahnya. Airmatanya hendak lumer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun