Mohon tunggu...
Nursalam AR
Nursalam AR Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah

Penerjemah dan konsultan bahasa. Pendiri Komunitas Penerjemah Hukum Indonesia (KOPHI) dan grup FB Terjemahan Hukum (Legal Translation). Penulis buku "Kamus High Quality Jomblo" dan kumpulan cerpen "Dongeng Kampung Kecil". Instagram: @bungsalamofficial. Blog: nursalam.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Para Janda

1 Oktober 2020   16:15 Diperbarui: 2 Oktober 2020   01:16 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: pixabay.com

Mpok Nasipe kian haru. Anaknya ternyata lebih jantan daripada bapaknya. Tapi tetap  saja sebagai ibu sekaligus bapak, ia harus berbuat. Tapi pinjem kemane ye?

***

Senja lindap. Malam menyergap. Selubung hitam Jakarta terhampar. Dalam selubung itu, dua makhluk molek bertukar rasa dalam kamar sebuah apartemen elite. Hanya beberapa ratus meter dari kawasan Segitiga Emas di jantung kota.

"Tadi kok kamu makannya tidak bernapsu, Rin? Masakannya tidak enak ya? Padahal restoran tadi restoran Perancis terkenal lho!"

Arin tersenyum dipaksakan. Menatap Wening yang sedang menuangkan wine merah.

"Enak kok. Aku lagi banyak pikiran aja," jawab Arin sambil menerima sesloki wine dari Wening. Cairan anggur merah itu lekas menggelontor kerongkongannya.

"Ih, kamu minum wine kok tidak ada seninya sih!" protes Wening melihat Arin menenggak wine seperti minum air kendi.

"Wine itu karya seni. Minumnya harus dengan style. Dicicipi dulu. Pelan-pelan. Nah, biarkan rasanya menyebar ke seluruh bagian lidah," cerocos Wening.

"Wine juga tidak bisa untuk teman sembarang makanan. Untuk hidangan ikan, pakai wine putih. Sementara untuk hidangan daging, wine merah lebih cocok. Feel-nya lebih pas!"

"Aku tahu. Pelangganku kan banyak yang bule juga."

"Sorry, aku lupa. Aku kan French-minded banget gitu loh!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun