“Anda telah melewatkan makan malam Anda, nona. Saya membawakan biskuit gandum dan teh chamomile ini untuk Anda.” Seri meletakkan sebuah nampan yang berisi kudapan tersebut di atas nakas kayu, di samping ranjang Nivea.
“Terima kasih Seri. Tapi, bawa saja biskuit itu untukmu. Aku tidak ingin makan apapun. Biarkan tehnya disitu, aku akan meminumnya.”
“Anda tidak lapar nona?”
Nivea hanya menggeleng.
“Baik nona, Saya akan kembalikan biskuit ini ke dapur. Selamat malam, semoga tidur Anda nyenyak.”
Gadis itu menghela nafas setelah pelayan pribadinya menutup pintu kamarnya dari luar. Dia segera menyesap secangkir teh hangat yang dibawakan Seri untuknya. Namun rasanya tak senikmat biasanya, Nivea menambahkan gula putih dengan bantuan sendok yang juga telah disediakan di atas nampan. Setelah mengaduk tehnya, dia tak lantas melanjutkan minumnya.
Dia justru melamun, membuat dirinya tak sadar kalau sendok teh di tangan kanannya itu telah melengkung, menekuk ke dalam bagian cangkir. Sendok cantik yang terbuat dari bahan nikel dan tembaga itu dengan mudahnya dia buat melengkung.
“Astaga! Bodohnya. Kenapa aku bisa melamun? Apa yang ku pikirkan?” dia pun buru-buru mengangkat sendok malang itu dari dalam cangkir dan mulai meminum tehnya sedikit-sedikit.
Hal seperti itulah yang membuat mendiang kakeknya dulu memperingatkan dirinya agar lebih berhati-hati dalam menyentuh sesuatu. Karena kekuatan ajaib yang dimilikinya itu tak jarang dapat merusak benda-benda di sekitarnya. Atau bahkan karena kekuatannya itu, Nivea dapat merugikan orang lain.
Tak ada yang tahu dari mana Nivea mendapat kekuatan itu. Mendiang kakeknya pun tidak sengaja lebih dulu mengetahuinya, saat menyadari beberapa kali sudah Nivea kecil membengkokkan alat perkakas miliknya. Hingga kini, rahasia yang dimiliki Nivea itu hanya diketahui oleh mendiang kakek, Ibu, Seri dan mungkin.. Matias yang masih tak habis pikir bagaimana mungkin Nivea membuka kuncian keretanya yang rusak hanya dengan tangan kosong.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H