Selang beberapa menit kemudian, tuan Willy telah kembali ke toko dengan mengendarai kereta kudanya. Nivea juga telah selesai melayani tiga pelanggan yang sempat datang. Dia pun langsung menutup operasional toko setelah melihat kemunculan kusirnya diluar sana. Lalu mengajak Seri untuk bergegas pulang bersamanya.
4. Perjamuan Teh
“Selamat pagi Ayah, Ibu.”
“Selamat pagi.” jawab count Antonio bersamaan dengan countess Victoria yang sudah siap di meja makannya untuk memulai sarapan hari ini.
“Dimana Martha?”
“Aku disini Kakak.” gadis dengan rambut serupa warna jagung itu melangkah untuk duduk di kursi yang berhadapan dengan kakak laki-lakinya.
Keempat orang dalam satu keluarga itu memulai sarapannya dengan khidmat. Hingga satu persatu dari mereka terlihat sudah selesai dengan makanannya.
“Kemarin kau tidak pergi ke perkebunan, Matias?”
“Tidak Ayah. Kemarin aku berniat menemui Rodrigues untuk mengajaknya melihat perkebunan. Tapi karena insiden di jalan Hawkins, aku memilih untuk pulang saja. Ah, iya aku baru ingat, apa tuan Luigi sudah memperbaiki kunci keretanya ya?”
“Kunci keretamu bermasalah, Matias?”
“Ya Ibu. Aku akan kesulitan kalau pintunya terkunci sendiri saat aku berada di dalam, meski mungkin aku dapat meminta bantuan pada tuan Luigi untuk membukanya dengan alat. Tapi aku pikir... memang sudah seharusnya kuncian tuas itu diganti dengan yang baru.”