"Abang tidak tahu, Bunda. Tadi Abang mendengar ada benda jatuh dan teriakan dari sini. Saat Abang tiba Fiska sudah tak sadarkan diri," Â ujar Andrea pelan. Suara tangisan bunda pecah saat melihat Fiska tidak sadar-sadar.
"Andrea, siapkan mobil! Kita bawa Fiska ke rumah sakit!" perintah ayah pada Andrea.
Andrea segera menyiapkan mobil dan ayah mengangkat tubuh Fiska yang semakin lemah.
"Non Fiska! Apa yang terjadi?" tiba-tiba Mbok Nah muncul dari arah belakang.
Bunda menyuruh mbok Nah untuk menjaga rumah dan menyiapkan baju-baju Fiska karena mereka akan membawa Fiska ke rumah sakit.
Mereka membawa Fiska ke rumah sakit terdekat. Andrea yang menyetir mobil. Ayah duduk di sampingnya dan bunda memangku Fiska. Tubuh Fiska semakin lemah. Nafasnya terdengar semakin lambat.
"Cepat Andrea! Bunda khawatir dengan keadaan adikmu," ujar bunda panik. Ada kecemasan di wajah bunda saat Andrea melihat dari spion mobil.
"Bunda tenang, ya. Nanti Andrea malah tidak fokus," ujar ayah sambil menoleh ke belakang.
Andrea membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi agar segera tiba di rumah sakit Fatimah. Andrea mengarahkan mobilnya ke instalasi gawat darurat.
Saat tiba di rumah sakit, Ayah langsung mengangkat tubuh Fiska dan segera melarikan ke ruangan IGD diikuti oleh bunda. Andrea memarkirkan mobil tak jauh dari ruang IGD.
Beberapa suster menyambut ayah dan meletakan Fiska di brankar. Mereka membawa Fiska ke ruangan tindakan.