"Assalamualaikum. Ayah," ujar Andrea pelan saat dia menelepon ayah yang masih ada di rumah. Andrea memutuskan untuk  telepon ayah agar bunda tidak terlalu panik saat mendengar kabar Fiska.
"Ayah, Fiska ...ayah bisa ke rumah sakit?" ujar Andrea pelan.
"Andrea, ada apa dengan Fiska? Apa yang terjadi dengan Fiska?" tanya ayah berusaha tenang.
"Abang tidak tahu, Yah. Tadi bebeapa dokter dan suster mendatangi Fiska dan sedang melakukan tindakan," jelas Andrea," Abang dilarang masuk."
"Ayah dan bunda akan segera ke rumah sakit," ujar ayah kemudian menutup handphonenya.
Andrea memandangi Fiska Kembali dari balik jendela ruang ICU. Dia melihat  dokter sedang menyuntikkan sesuatu ke tangan Fiska. Kemudian dokter menundukan kepalanya kea rah wajah Fiska.
Tak lama kemudian seorang suster datang menemui Andrea.
"Mas Andrea, kan? "tanya suster itu. Andrea menganggukan kepalanya.
"Mari ikut saya, Mas. Mbak Fiska ingin bertemu dengan Anda," ujar suster sambil mempersilakan Andrea masuk ruangan.
Andrea segera masuk ke ruangan ICU setelah sebelumnya menggunakan baju khusus untuk pengunjung. Dia berdiri di samping kanan Fiska yang sudah tampak lemas tak berdaya.
Dokter membuka alat pernafasan Fiska dengan hati-hati.