Jovian        : Ayah! (Nada suara biasa)
Sebelum Jovian sampai ke samping meja kerja Alan, Alan sudah memberikan isyarat tangannya untuk menyuruh Jovian berhenti. Alan masih menyeruput cangkir kopinya.
Alan Siregar   : Apa yang kau cari?
Jovian        : Aku ingin bicara denganmu.
Alan Siregar   : Soal sidang itu lagi?
Jovian        : Kali ini aku akan menjaga emosiku.
Alan hanya diam. Tangannya menaruh cangkir kopi lalu memalingkan wajah.
Jovian        : Kurasa ayah memenangkan sidang ini dengan cara yang tidak bijak.
Alan Siregar   : Apa urusanmu? Kamu itu anak muda, tidak tau apa -- apa soal bisnis!
Jovian        : Aku mungkin bukan pebisnis yang hebat, tapi aku akan lulus kuliah hukum dan mengerti bagaimana seharusnya hukum berjalan.
Alan Siregar   : Halah, politik itu keras jadi jangan jadi orang suci. Kalah kamu! (Berjalan menghampiri Jovian)