Sebagai atasan, ia benar-benar peduli padaku, bahkan aku menganggap dirinya sudah seperti kakak kandungku, begitu juga dengan Kak Juwita.
Mereka berdua benar-benar sangat mendukungku, dan memperhatikanku.
**
Sangat tidak disangka, aku lolos babak seleksi pertama dan kedua.
Babak berikutnya, aku diminta untuk membawa peralatan masakan dan bahan baku sendiri, karena panitia hanya menyediakan kompor.
Aku rencana ingin membuat Gulai Ikan Kakap Padang, sesuai resep yang diberikan mamaku. Aku ingin membuat mamaku bangga. Anak dari jawara masakan sekampung, sekarang ikut MasterCook.
Semoga bisa lolos. Amin.
Hari itu Wita libur, supaya Kak Darra, Kak Juwita dan Akilla bisa menemaniku. Bang Fannan dan Kak Mirah juga minta izin cuti, supaya bisa memberikan dukungan.
Semua bahan dan bumbu sudah lengkap.Â
Butir keringatku serasa bermunculan karena tegang sekali. Tim kreatif MasterCook memberikanku  pengarahan saat nanti kamera on dan script pendek saat aku berada di depan para juri.
"Santai aja, jangan tegang, muka kamu camera face, kok", kata salah satu kakak tim kreatif menenangkanku. Sepertinya penampilan peserta menjadi salah satu syarat tak terucap kalau masuk MasterCook.