Tiba-tiba, entah apakah malam ini aku sedang beruntung atau ini adalah berkah tahun baru. Aku melihat wanita yang duduk menunggu di depan kamar mandi. Mungkin menunggu temannya.
Lihatlah, dia cantik. Sungguh sempurna. Tuhan memang maha segalanya, dengan menciptakan wanita yang seperti ini. Rambutnya, mukanya, tubuhnya hingga sampai kakinya. Luar biasa.
Tiba-tiba aku tersentak, mas-mas penjaga kamar mandi mengingatkanku untuk membayar jasa kamar mandi. Tidak kusangka aku tadi memandanginya.
Teman wanita yang ditunggunya sejak tadi akhirnya keluar dari kamar mandi disebelah kamar mandiku tadi. Tak diduga dia menepuk pundakku.
“awan? Ini awan kan?”
“eh, e iya” jawabku bingung.
“ini disa, teman satu fakultas dulu, jangan bilang kamu lupa ya…”
Sebenarnya aku tidak ingat, karena sudah hampir tujuh tahun lalu aku lulus dan berpisah dengan teman-teman kampus, apalagi kami tidak saling kontak, tapi karena dia teman wanita itu, yasudahlah maka aku jawab.
“disa…iya, aku ingat dong, masak gak ingat”
“oya tiga tahun lalu kok gak dateng ke pesta pernikahanku sih, padahal aku undang sekaligus teman-teman yang lain juga, ya walaupun lewat Facebook”
Ah di dalam hatiku, bedebah dengan facebook. Walaupun telepon genggamku semutakhir mungkin aku malas membuka media sosial, buang-buang waktu. Pasti isinya hanya curhatan-curhatan basi. Padahal, banyak orang yang mendapatkan jodoh dari media itu. Tapi bagiku itu bhulshit, bagiku cinta tidak akan datang dengan kita hanya melihat fotonya saja, apalagi banyak yang sekarang meng-edit fotonya agar kelihatan menarik. Tapi sekali lagi caraku bukan seperti itu. Cinta tidak instan.