Aku mengangkatnya. Kemudian dengan suara lemas aku menjawab suaranya.
Anas ingin mengajak kami nanti malam untuk merayakan malam tahun baru di pusat kota. Acara kembang api. Dan yang pasti penuh dengan keramaian. Itulah yang kami cari.
Tak berfikir panjang, aku menyetujuinya. Saran anas besok ketika kita berangkat sebaiknya tiga jam sebelum acara dimulai supaya dapat tempat yang strategis. Ya, aku menyetujuinya kembali.
Jam menunjukkan pukul sembilan malam, tadi anas meneleponku kembali agar aku menunggu di depan rumah. Dia akan segera menjemputku.
Tak lama kemudian mobil anas berhenti di depan pagar rumahku, pastinya di dalam juga sudah ada heru yang dijemput anas sebelumku.
Kami meluncur ke lokasi, sebelum itu kami berhenti ke minimarket untuk membeli minuman dan makanan ringan, karena disana pasti tidak menyediakan.
Sesampainya, tempat ini masih terbilang belum ramai. Mungkin setengah jam atau sejam lagi pasti akan ramai dan menjadi lautan manusia seperti malam-malam tahun baru sebelumnya.
Kami langsung memilih lokasi yang strategis. Akhirnya kami menemukan tempat yang kami cari yang menurut kami strategis. Dan akhirnya kami sama-sama menyetujuinya.
Tak lama kemudian tiba-tiba aku kebelet buang air kecil. Aku ijin kepada mereka untuk mencari toilet. Kebetulan agak jauh.
Ah, Lega rasanya melepaskan kodrat manusia yaitu mengeluarkan air yang telah ditampung selama berjam-jam di dalam tubuh ini.
Aku keluar kamar mandi. Kebetulan kamar mandi ini tidak ada pengkhususan tempat, jadi wanita atau pria bisa memakainya.