“Sejak aku ingat akan Ibu.”
“Kenapa kamu tak bahagia justru setelah kamu menemukannya?”
“Karena ...”
“Gila?”
Rida hanya diam.
“Banyak orang yang tak mau melihat kenyataan. Orang-orang seperti itu tak layak hidup di dunia. Karena dunia ini selalu nyata. Orang seperti itu hanya layak hidup dalam mimpi. Kenyataan itu terkadang menyakitkan. Jika kita mengingkarinya. Kenyataan itu indah kalau kita mensyukurinya,” jelas Helga sambil mengutip beberapa kata dari Mario Teguh.
Rida masih tetap terpaku.
“Harusnya kamu bersyukur. Karena sudah menemukan ibumu. Kamu bisa berbakti.”
Rida masih diam. Tapi di dalam sorot matanya sudah tampak ada sebuah sinar temaram. Harapan yang mulai muncul.
***
Panas. Matahari benar-benar sedang menguji nyali semua penghuni bumi. Tak tanggung-tanggung. Panasnya seperti nyaris di ujung kepala. Tapi niat itu tak mungkin diurungkannya.