Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Dengan Mata yang Entah

20 Juli 2015   08:59 Diperbarui: 20 Juli 2015   08:59 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

“Kok sekarang pakai tapi sih, Ma?” potong Rida.

Mama ingin membelai rambut Rida.  Tapi Rida menghindar.  Mama hanya menatap manusia yang sudah sepuluh tahun lebih mengisi hari-harinya.  Sejak suaminya meninggal, Mama hanya hidup bersama Rida.  Hidup Mama hanya untuk kebahagiaan Rida. 

Sekarang mungkin sudah waktunya.  Untuk memberitahu orang yang akan menjadi saingannya di hati Rida.  Mama terkadang tak rela berbagi.  Tapi, tak mungkin.  Karena Rida memang punya hak untuk tahu.  Tak salah kalau sekarang, Rida memaksa.

Mama ragu pada kesiapan hati Rida sendiri.  Kalau belum siap, nanti malah akan retak.  Sulit untuk mengobati hati yang terlanjur retak.

“Rida akan tetap sayang Mama, kok,” kata Rida setiap kali mengungkapkan satu keinginannya itu.

“Bukan masalah itu, sayang,” kata Mama selalu dengan hati-hati.

“Terus apa lagi, Ma?”

“Mama takut kalau hati kamu nanti retak.”

“Emangnya kaca, pakai retak segala.”

Kalau sudah begitu, Rida pun akan mengurung dirinya dalam kamar.  Sampai Mama menjanjikan waktu lagi.  Tapi selalu diulur oleh Mama sendiri.

“Kalau begitu, okelah!  Sana kamu ganti baju!” Mama pun memutuskan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun