Konflik anatara aku dengan ibu. Pengakuannya, jelas menunjukkan bahwa ia telah menerima. Di musim pengantin kali ini, ibu melunak. Hubungan kami menemukan titik terang, berangsur membaik.
Namun, masalah satu berlalu, diganti masalah lain yang baru. Kepergian Raffi cukup menggores luka dalam hatiku. Meninggalkan kenangan kelam  yang akan kuingat setiap musim pengantin tiba. Yang ingin kuhindari, ingin kulupakan, dan mustahil. Bayangan-bayangan itu sudah memenuhi ruang ingatan, bahkan musim pengantin inipun belum berlalu.
Dalam pilu, aku dan ibu, kami saling memeluk erat. Dan aku berkata lirih, berharap dan memohon.
"Ya Tuhan, kuatkan, kuatkan aku menghadapi semuanya."
Sejenak aku menyesap rasa sakit, mengingat pengakuan ibu yang tadi dan kini, lirih aku memohon pada ibu,
"Lepaskan, bu, lepaskan kutukan itu..." ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H