Mohon tunggu...
Mochamad Rizky Pangestu
Mochamad Rizky Pangestu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis Muda

Saya suka menulis, dan ingin berbagi cerita melalui tulisan-tulisan saya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Musim Pengantin

27 Juni 2022   07:33 Diperbarui: 27 Juni 2022   07:42 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: MR. Pangestu

Salam Sayang

 

Raffi Wrdhn.

Tanpa kusadari kehadirannya, ibu telah berada di belakangku, memelukku erat, air matanya ikut meleleh.

"Lan, ibu baru saja merasa bahagia, tapi, tiba-tiba hancur kembali, kenapa kau harus mencintai dia yang bahkan kini sudah tak lagi nyata?"

"Bu..."

"Semalam, ibu baru ingat, ibu sadar." Baru kali ini ibu kembali membuka suara, setelah sekian lama membisu.

"Kenapa bu?"

"Apa mungkin ini kutukan? Dulu, kau lahir di saat bulan purnama bersinar, tengah cantik-cantiknya. Ibu rasa itu bulan purnama tercantik yang pernah ibu lihat. Lalu ibu memandangmu, yang baru terlahir. Pelan, ibu berbisik di telingamu, kau adalah putri paling cantik yang pernah tercipta. Kecantikan, keindahan, kemuliaan, dan tentu kesucianmu akan selalu terjaga, lestari. Kecantikanmu abadi, selamanya." Ibu tak berhenti menangis.

Tanpa perlu kejelasan lanjut, aku tahu apa maksudnya. Apakah Tuhan mengabulkan ucapan ibu sebagai doa?

Kini, musim pengantin bukan hanya lagi bayang-bayang menyebalkan dan menakutkan yang jika mampu ingin aku lompati waktu. Tapi, betapa menyakitkannya musim pengantin selanjutnya yang akan ku lalui. Meski harus kuakui, satu dari masalah yang acapkali membebaniku di musim pengantin, usai terpecahkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun