Mohon tunggu...
Mia Ismed
Mia Ismed Mohon Tunggu... Guru - berproses menjadi apa saja

penyuka kopi susu yang hoby otak atik naskah drama. pernah nangkring di universitas negeri yogyakarta angkatan 2000. berprofesi sebagai kuli di PT. macul endonesa bagian dapor

Selanjutnya

Tutup

Drama Pilihan

Dingklik Simbok

28 Agustus 2016   15:50 Diperbarui: 28 Agustus 2016   20:04 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kinanti            :”Sudahlah, Bapak istirahatlah, sudah sepantasnya Akang memilih jodohnya yang terbaik. Yang sama dengan pangkat dan derajatnya. Kinanti sadar hanyalah gadis kampong yang tak berpendidikan. Biarlah Akang bahagia dengan gadis yang bermartabat pilihannya itu, Bapak.”

Marzuki           :”Semua karena keadaan, Kinanti.”

Kinanti            :”Iya Kang, keadaanlah yang buat aku juga tak pantas berdampingan dengan lelaki yang jauh bermartabat. Gadis seperti aku ini hanya debu yang tak berarti sedikitpun. Mungkin aku juga terlalu kurang ajar mengharapkan sang arjuna di kayangan.”

Tok…tok… tok…Dibalik pintu muncul seorang perempuan muda berPakaian modis dan elegan seperti perempuan modern yang bekerja di kantoran.

Viona              :”Permisi! Apa betul ini rumah Bang Marzuki?”

Marzuki           :”Viona? Kamu..?

(dia bingung harus berkata apa gadis yang sudah terlanjur ditunanginya itu datang dari Jakarta menyusul Marzuki menemui orang tuanya)

Viona              :”Lho kok, Abang kaget gitu sih. Iya Bang, maaf deh kalau kedatanganku mengagetkanmu, kebetulan tadi ada klien yang harus kutemui nanti sore jadi sekalian aja deh aku mampir menemui Abang.”

(jawab viona penuh manja. Mata disekelilingnya menatapnya penuh tanda Tanya)

Bapak              :”Rupanya kita kedatangan tamu, Kinanti.”

Jawab Bapak dengan nada menjgejek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun