Mohon tunggu...
Megawati Sorek
Megawati Sorek Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 003 Sorek Satu Pangkalan Kuras Pelalawan Riau

Seorang guru yang ingin menjadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Tulisan Tentang Ibu dari 1 Desember Sampai 22 Desember

22 Desember 2022   11:30 Diperbarui: 22 Desember 2022   11:28 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Kirimkan doa, terus  menerus. Selesaikan tanggungannya sebagai sesama makhluk dan sebagai hamba tuhan. Sudah dibahas pada postingan sebelumnya.

Tulisan hari ke 19

Kedekatan seorang ibu dan anak itu secara kodrat sudah terbentuk. peranan ibu dari terbentuk janin hingga melahirkan dan membesarkan. Perkembangan anak tergantung figur seorang ibu. Jika saja ada perpisahan yang terjadi maka bisa jadi menghambat perkembangan integensi, mental dan fisiknya.

Ibu instingnya sangat kuat. Dia bisa merasakan hal yang tak wajar menimpa anaknya. Perasaan tak enak itu akan tetiba terasa jika ada hal yang membahayakan. Ibu tahu ada sesuatu yang disembunyikan oleh anak.

Tulisan hari 20

Pernah dengar atau menemukan tulisan yang menyatakan wanita itu tiang negara jika baik akhlaknya maka selamatlah negaranya. Tahu kenapa?

Pada seorang wanita akan menjadi ibu. Ia adalah pembentuk karakter penerus bangsa. Di balik sesuksesan seorang pria ada wanita di belakangnya.

Peranan kaum wanita terutama ibu tidak bisa dipandang sebelah mata untuk keberlangsungan hidup yang lebih baik.

Ibu, guru pertama, madrasah di rumah. Ada lagi keberuntungan tinggal dan hidup serta terlahir dari budaya Timur. Nilai-nilai etika menghargai berprilaku sopan pada orang yang lebih tua masih menjadi pegangan. Semoga saja tidak tergerus oleh zaman. Pengaruh budaya luar masih bisa kita filter. Sebuah harapan, ya, mungkin pesimis.

Kesopanan serta norma kesusilaan itu mulai tidak lagi diberlakukan. Anak muda seenaknya saja terhadap orang yang lebih tua, apatis, egois dan arogan. Berasa diri lebih berilmu dan modern. Orang tua dianggap kolot dan ketinggalan zaman.

Ada lagi yaitu menyambung silaturahmi dengan keluarga, kerabat maupun teman ibu kita. Ini terkadang terlupakan.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun