Mohon tunggu...
Megawati Sorek
Megawati Sorek Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 003 Sorek Satu Pangkalan Kuras Pelalawan Riau

Seorang guru yang ingin menjadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Tulisan Tentang Ibu dari 1 Desember Sampai 22 Desember

22 Desember 2022   11:30 Diperbarui: 22 Desember 2022   11:28 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

"Oke, sip, dah."

"Del, tunggu Del. Hm ... bisa minjam baju lo yang dress gitu nggak. Baju gue nggak ada yang modis," Aku menghiba pada Adel.

"Ya, deh. Ntar gue bawain, beberapa. Cek saja mana yang pas."

Aku bernapas lega. Masalah tumpangan, teman pergi dan busana yang akan kukenakan telah terselesaikan.

*

Aku begitu takjub dan terkesima. Ballroom hotel bintang tujuh yang mampu menampung banyak orang itu telah disulap menjadi  tempat pesta yang dipenuhi pernak-pernik hiasan bunga. Serta kain yang berwarna-warni yang menjuntai indah di beberapa sisi. Hiasan balon yang disusun sedemikian rupa. Lampu-lampu cantik berjejer membentuk suatu motif di antara beberapa bunga-bunga segar. 

Para tamu yang datang terlihat banyak mengenakan pakaian yang mewah. Sementara aku hanya mengenakan baju terusan tanpa lengan, serta sedikit longgar--- milik Adel.

Meja panjang berderet di tiap sisi ruangan yang berisi makanan beserta koki yang memasak makanan itu secara langsung. Aku mencicipi beberapa makanan, yang tak pernah bahkan tak tahu namanya.

Rentetan acara telah berlangsung dengan meriah.  Pesta yang dimulai pukul 17.00 itu berakhir pukul 23.00 malam.  Para tamu sudah berangsur berpamitan pada sang empunya acara. Aku celingak-celinguk mencari keberadaan Adel dan Tio. Namun, tiada kutemui. Apakah mereka telah meninggalkanku? Bagaimana aku akan pulang? Kenapa Adel dan Tiok tega, mungkinkah mereka keluyuran ke tempat lain. Aku sudah selesai untuk dijadikan alasan bagi mereka.

Disaat hatiku dipenuhi tanda tanya dan kebimbangan. Terasa tepukan tangan pada punggung, sontak membuatku menoleh dan berbalik.

"Mau pulang? barengan kita aja, kan kita serarah, Ris," tawar Radit---ketua kelas di kelas XIIC.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun