“Duhai Kanda Jompong Suar. Sama benar nasib kita” kata Mandang Wulan memulai lagi pembicaraan. Kata - kata itu kemudian dilanjutkannya dengan senandung syair yang merdu dari bibir seorang Putri raja.
Hendak ku pulang ke kampung halaman
Namun kemana kucari teman
Ingin bertemu ayah bundaku
Siapa pula sudi membantu
Akan halnya Jompong Suar yang mendapatkan tugas berat untuk memperoleh bambu yang berdaun emas dan berbunga intan, yang akan menentukan hidup atau matinya, itulah yang masih tetap membebani pikirannya. Namu tak disangka - sangka oleh Jompong Suar tiba - tiba saja Mandang Wulan memberikannya harapan.
“Duhai Kanda Jompong Suar. Pucuk dicinta ulam tiba. Segala titah baginda Raja yang dibebankan kepadamu sebagai hukuman itu tentu akan berakhir”, kata Mandang Wulan.