Mohon tunggu...
mastika liansari
mastika liansari Mohon Tunggu... -

Universitas Mataram/PPKn/6/2015

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Jompong Suar

7 Juli 2015   21:06 Diperbarui: 7 Juli 2015   21:06 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

“Duhai Kanda Jompong Suar. Sama benar nasib kita” kata Mandang Wulan memulai lagi pembicaraan. Kata - kata itu kemudian dilanjutkannya dengan senandung syair yang merdu dari bibir seorang Putri raja.

 

Hendak ku pulang ke kampung halaman

Namun kemana kucari teman

Ingin bertemu ayah bundaku

Siapa pula sudi membantu

 

Akan halnya Jompong Suar yang mendapatkan tugas berat untuk memperoleh bambu yang berdaun emas dan berbunga intan, yang akan menentukan hidup atau matinya, itulah yang masih tetap membebani pikirannya. Namu tak disangka - sangka oleh Jompong Suar tiba - tiba saja Mandang Wulan memberikannya harapan.

 

“Duhai Kanda Jompong Suar. Pucuk dicinta ulam tiba. Segala titah baginda Raja yang dibebankan kepadamu sebagai hukuman itu tentu akan berakhir”, kata Mandang Wulan.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun