"Morning, Prinsa!" Sapa Rades.
"Pagi! Kok masih di sini, bukannya kamu ada gurunya?"
"Emang kenapa kalau aku pengen di sini?"
"Prinsa! Kita ikut pemanasan aja yuk," ajak Rinta, takut bakal terjadi apa-apa dengan aku. Tapi sayangnya keburu Rades menarik tanganku.
"Padahal kalau kamu minta, aku bakal ke kelas loh."
"Itukan terserah kamu," ku lepaskan pegangan Rades, segera aku berlari menarik tangan Rinta. Hufh! Sebenarnya manusia macam apa sih Rades itu? Merinding kalau ketemu apalagi sampai diajak bicara, beneran seperti ketemu setan. Hiiii.....
"Aku tunggu kamu di sini entar pas break, Ok Prinsa!" Teriak Rades.
Hiii.... Ga' deh. Aku tidak mau punya urusan dengan Rades. Aku urungkan niatku untuk menegakkan keadilan. Ternyata benar, lebih baik tidak punya urusan sama geng TM. Hidup lebih aman dan tentram.
Tiba-tiba Hpku memekik, ku rogoh sakuku.
 "Radit My Prince"
 Any good news for you, nextweek. I'm going to Java, I want to meet you. Please give your address.