***
      "Prin! Tunggu." Panggil Rinta dari belakang, "Aku kira kamu tidak mau masuk Prin."
"Buat apa aku tidak masuk?"
"Kamu tidak takut sama Rades?"
"Takut sih takut, tapi asal kamu tau ya, aku tuh bukan pengecut. Meskipun aku bakal dikerjain tiap hari, aku tahan-tahanin."
      "Wiiih! Beneran nih? Aku salut sama kamu, Prin."
      "Eh, kalau digangguin tiap hari beneran sih nggak mau. Hehe"
Sampai di depan kelas, entah kenapa aku masih menolehkan wajah ke arah kelas Radit yang letaknya berhadan dengan kelasku. Dan di depan pintu terlihat Radit sedang berdiri melihat ke arahku sekilas lalu kembali sibuk dengan urusannya.
Istirahat tiba, tapi aku tak terlalu bersemangat. Aku ingin hanya berdiam diri di kelas. Entah ada apa Radit ke kelasku. Dia pura-pura ngobrol dengan anak-anak di kelasku. Saat ia hendak berjalan ke arahku, Rinta datang.
 "Gawat, Prin! Aku....aku liat mereka ngeroyok Alan lagi di toilet."
"Serius kamu?"