"Pa, dia ini pacar Rades, Pa. Kami lagi marahan. Jadi ya, harap maklumlah, Pa."
Gila. Bener-bener gila ni orang. Lama-lama bisa senjata makan tuan ni.
"Pak sumpah, saya berani bersumpah kalau selama ini geng TM itu selalu bertindak sok kuasa, sok jadi jagoan."
 "Papa percaya kan sama Rades? Selama ini Rades tidak pernah ngecewain Papa."
"Baik, mari semua ke ruangan saya."
Alan dan beberapa orang dipanggil ke ruangan kepsek, aku dan Geng TM lainnya menunggu di ruang BP sembari menjawab introgasi guru-guru BP. Setelah selesai, kepsek kembali mengumpulkan kami di ruangannya.
"Saya sudah turuti mau kamu tadi. Hasilnya kami dapat tiga saksi yang mengaku membenarkan kalau Alan itu adalah pemakai dan pengedar narkoba."
Masak sih? Alan pemakai dan pengedar? Ya mungkin saja sih, aku kan bukan teman dekatnya jadi tidak seberapa paham tentang dia.
"Dan masalah ini sudah kami serahkan pada pihak yang berwajib. Untuk itu kami ucapkan terima kasih pada kalian."
Geng TM tersenyum, sementara aku masih tidak bisa begitu saja merasa menang karena  bukan itu tujuan utamaku.
"Oh ya! Sementara terkait dengan pengakuanmu bahwa geng TM itu bertindak sewenang-wenang..." Semoga kabar baik, please! "Kami tidak menemukan satu pengakuanpun yang mengarah pada kekerasan yang dilakukan oleh geng TM. Justru sebagian anak-anak menyatakan kalau geng TM sering melakukan pembelaan bagi mereka. Jadi, Bapak rasa kalian harus segera berbaikan."