Mohon tunggu...
Lis Liseh
Lis Liseh Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker/Pengajar

Apoteker dan Pengajar di Pesantren Nurul Qarnain Jember | Tertarik dengan isu kesehatan, pendidikan dan filsafat | PMII | Fatayat NU. https://www.facebook.com/lis.liseh https://www.instagram.com/lisliseh

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Trouble Maker (Part 2)

19 Februari 2019   11:53 Diperbarui: 21 Maret 2019   11:53 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            Braakkk....."Hei" Suara gebrakan meja mengagetkanku. Wajarlah kalau aku merinding. Ternyata benar-benar ada setan, Rades tiba-tiba duduk di atas meja.

            "Ah! Kurang asyik kamu tadi. Kan udah aku bilang kamu harus jadi putri lapangan. Apalagi gara-gara si pangeran kodokmu itu, jadi berantakan pertunjukannya. Eh! tolong bilangin ke Radit ya. Kalau dia emang benar-benar gentle, seharusnya dia tidak pergi gitu aja tadi. Padahal aku udah nyiapin arena buat dia."

Besar banget sih mulutnya. Rasanya pengen aku sumbat tuh mulutnya pake penghapus. Eh tunggu! Rinta kamana yah? Kok tidak ada sih? Perasaan tadi duduk di sampingku, yah dia pergi.

"Rades! Aku mohon banget ama kamu. Please! Jangan ganggu hidup aku. Aku ga' pernah gangguin kamu kan?"

"Katanya pengen negakin keadilan terhadap sikap aku yang kayak setan? Loh kok sekarang waktu aku kasih kesempatan malah ngindar sih?"

Tau dari mana dia?

"Ng.....ga'........kata siapa?" Aku mulai ketakutan.

"Perlu kamu tau ya, Prinsa. Aku punya banyak telinga di sini. Dan telinga aku tidak pernah salah dengar."

Gimana ni? Entar aku ditelan hidup-hidup ni sama setan galak ini. Tiba-tiba airmataku keluar. Aduh jangan netes banyak-banyak dong, airmata.

"Yah, malah nangis lagi. Cengeng banget sih kamu, belum juga diapa-apain."

Mau gimana lagi? Aku kan takut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun